IHSG Naik 0,24 Persen, Asing keluar Jual BBRI, ASII, SMGR di Sesi I

EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I jeda siang hari ini Rabu (22/12) ditutup menguat 0,24% atau naik 15,787 point ke level 6.570,096. Namun sayangnya investor asing mencatakan penjualan bersih alias net sell sebesar Rp79,9 miliar
IHSG bergerak dari batas bawah di level 6.561 hingga batas atas pada level 6.592 setelah dibuka pada level 6.572 pagi ini. Hingga jeda siang, asing tercatat penjualan bersih (net sell) sebesar Rp79,9 miliar diseluruh pasar. Rinciannya investor asing tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp982 miliar dan aksi jual sebesar Rp1,1 triliun.
Saham-saham dengan jual bersih asing terbesar adalah PT Astra International Tbk (ASII) Rp 41,8 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 36,9 miliar, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 34,2 miliar.
Sebanyak 261 saham mengalami kenaikan harga sedangkan 297 saham mengalami penurunan harga 190 saham tak mengalami perubahan harga dengan nilai transaksi Rp5,89 triliun.
Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya GEMS sebesar Rp825 menjadi Rp6.775 per lembar dan ARTO sebesar Rp725 menjadi Rp16.500 per lembar serta BEBS sebesar Rp350 menjadi Rp4.500 per lembar.
Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya BRAM sebesar Rp300 menjadi Rp12.300 per lembar dan IBST sebesar Rp275 menjadi Rp6.125 per lembar serta UNIC sebesar Rp275 menjadi Rp11.700 per lembar.
Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya MITI sebanyak 45.096 kali senilai Rp141,2 miliar kemudian INDX sebanyak 38.804 kali senilai Rp21,4 miiliar dan JAWA sebanyak 36.895 kali senilai Rp123,5 miliar
Related News

Kali Ini, Telat Lapor SPT Sampai 11 April 2025 tidak Kena Sanksi

Mudik BUMN 2025: SIG Berangkatkan 2.160 Pemudik & Buka Posko

Lebaran 2025, CORE Indonesia Ungkap Lesunya Daya Beli Masyarakat

Diangkat Jadi Komisaris Bank BUMN, BI Berhentikan 3 Pejabatnya

PHRI Keluhkan Efisiensi Anggaran, 88 Persen Hotel Bersiap PHK

Industri Manufaktur Masih Ekspansi di Tengah Kontraksi Ekonomi