EmitenNews.com - Indeks-indeks Wall Street mengakhiri perdagangan akhir pekan lalu dengan rebound. Pembalikan arah tersebut ditopang penguatan harga saham sejumlah perusahaan teknologi besar. Apalagi setelah Microsoft menggelontorkan anggaran USD80 miliar untuk pengembangan AI data centers. 

Kondisi tersebut menjaga keyakinan pengembangan AI akan menjadi peluang besar bagi perusahaan teknologi edisi 2025. Data ekonomi juga menunjukkan ISM manufacturing PMI periode Desember 2024 naik menjadi 49.3 dari edisi November 2024 di kisaran 48.4.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyudahi perdagangan Jumat, 3 Januari 2025 surplus 0,02 persen menjadi 7.164. Secara teknikal, IHSG tertahan resistance dinamis MA20 di kisaran 7.218. Selain itu, MACD cenderung sideways. 

Oleh karena itu, sepanjang perdagangan Senin, 6 Januari 2025 IHSG akan bergerak konsolidatif dalam rentang 7.100-7.200 di awal pekan, dan sisa pekan beredar di kisaran 7.100-7.230. Nah, dari eksternal, fokus pasar tertuju pada rilis risalah FOMC dapat memberi petunjuk lebih lanjut soal arah kebijakan moneter 2025. 

Pasar mengantisipasi data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) diperkirakan melemah. Pasar mungkin melihat sebagai konfirmasi perlambatan ekonomi AS, sehingga dapat memengaruhi sikap The Fed terhadap kebijakan suku bunga. 

Sentimen dalam negeri, pekan depan akan rilis sejumlah data penting, yaitu indeks keyakinan konsumen (IKK), penjualan ritel, dan cadangan devisa. Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menjagokan sejumlah saham berikut sebagai jujukan investasi.

Antara lain Delta Dunia Makmur (DOID), Malindo Feedmill (MAIN), Bank Panin (PNBN), Japfa Comfeed (JPFA), Indosat Ooredoo (ISAT), dan Merdeka Battery (MBMA). (*)