EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan trend pelemahannya seiring dengan indeks Wall Street dan regional Asia yang bergerak dan ditutup di zona merah. Analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha, memprediksi sentimen utama masih dari sikap investor yang menunggu tanggapan bank sentral AS atas laju inflasi yang semakin meningkat yang baru akan diumumkan Kamis pagi besok.

 

Berdasarkan data JISDOR, Rupiah pada perdagangan hari ini mengalami pelemahan sebesar 0.09% ke level 14,313. Sementara itu imbal hasil surat utang pemerintah bertenor 10 tahun meningkat 2.08% ke level 6.5. "Pelemahan mata uang juga terjadi di beberapa negara Asia menyusul semakin dekatnya pernyataan The Fed akan level inflasi yang semakin meningkat dan bahkan diatas ekspektasi para analis," katanya.

 

Di sisi lain Dustrin memprediksi merebaknya kasus Covid-19 di Thailand dan Malaysia menyebabkan investor kembali berhati-hati terhadap pasar keuangan Indonesia. Pemerintah Indonesia merencanakan untuk memperketat status PPKM setelah masa libur lebaran usai. Hal ini mengantisipasi lonjakan kasus baru setelah di minggu kemarin masyarakat banyak mengadakan keramaian. Sebelumnya varian baru mutasi Covid-19 terdeteksi masuk ke Indonesia lewat kunjungan wisatawan mancanegara.

 

Statistik
IHSG: 5,760.58 | -73.81 poin | (-1.27%)
Volume (Shares) : 17.103 Billion
Total Value (IDR) : 10.013 Trillion
Market Cap (IDR) : 6,841.073 Trillion
Foreign Net SELL (RG): IDR 272.84 Billion
Saham naik : 157
Saham turun : 332

 

Sektor Penekan Indeks:
Barang Baku : -2.66%
Keuangan : -1.61%
Barang Konsumen Primer : -1.47%

 

Top Gainers:
DCII : 11,975| +975| +8.86%
NFCX : 3,730| +690| +22.70%
BYAN : 14,750| +550| +3.87%
LMSH : 1,455| +290| +24.89%
EDGE : 11,250| +250| +2.27%

 

Top Losers:
GGRM : 33,075| -725| -2.14%
TPIA : 7,450| -525| -6.58%
TKIM : 10,200| -500| -4.67%
ARTO : 10,200| -375| -3.55%
IBST : 5,100| -325| -5.99%(*)