EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak positif mengikuti pergerakan bursa Asia. Para investor akan menunggu hasil neraca dagang dengan perkiraan tetap mengalami surplus. harga komoditas minyak dan nikel turun, dan harga batu bara masih solid.
”IHSG akan bergerak pada rentang 6.560 support, dan resisten 6.670 pada perdagangan hari ini,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas.
Secara teknikal, IHSG sempat mendekati level support di kisaran 6.480. Namun, kembali menguat dan tertahan pada MA 200 akan diuji kembali hari ini. Sejumlah saham berpotensi naik antara lain GOOD, ASSA, BKDP, FREN, TPIA, SNLK, BBKP, WIFI, TRJA, BRIS, EXCL, IMJS, ESSA, dan BBNI.
IHSG akhir pekan lalu minus 0,03 persen menjadi 6.597,9. Tekanan jual investor asing masih cukup kuat. Koreksi bursa didorong sektor teknologi anjlok 3,81 persen, dan keuangan minus 0,92 persen. Investor asing membukukan net sell Rp1,35 triliun dengan saham-saham paling banyak dijual antara lain BBRI, BBCA, dan BMRI.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) mixed cenderung melemah. Indeks Dow Jones hanya menguat 0,08 persen. Pelemahan bursa AS terseret saham teknologi dengan isi keranjang growth stock sangat berimbas kenaikan suku bunga tinggi. Bursa Asia pagi ini sudah menghijau. Indeks Nikkei menguat 0,14 persen, dan indeks Kospi surplus 0,80 persen.
Itu terjadi di tengah sentimen negatif China. Di mana, ada kekhawatiran atas perlambatan ekonomi ditunjukkan melalui data retail sales, dan industrial production China turun tajam. Itu juga berdampak pada unemployment rate mengalami kenaikan. (*)
Related News
United E-Motor Community Gathering, Wadah Silaturahim Pelanggan Setia
HUT Ke-44 YDBA, Astra Dukung Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia
Peringati HPN, Sucor Sekuritas Gelar Stock Wars Trading 2024
Menkeu Dorong IsDB Agar Bisa Bantu Lebih Banyak Negara Anggota
EBT Berpeluang Besar Bantu Sektor Kelistrikan Nasional
Kemenperin Jodohkan IKM Pangan dan Furnitur dengan Ritel