Indeks Asia Dibuka Naik, Ini Saham Pilihan Phillip Sekuritas
                            EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Senin (1/11) dibuka naik setelah 3 indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu di tutup di level tertinggi. Bulan lalu, S&P 500 dan NASDAQ masing-masing mencatatkan kenaikan 6.9% dan 7.3% sementara DJIA bertambah 5.8%.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) turun menjadi 1.55% setelah data memperlihatkan belanja konsumen di AS yang masih cukup kuat. Personal Spending tumbuh 0.6% M/M di bulan September setelah rebound 1.0% M./M di bulan Agustus.
"Sebuah indikasi tingginya tingkat kepercayaan masyarakat seiring turunnya jumlah kasus penularan virus Covid-19," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha. 
 
Namun demikian, tekanan harga masih terus berlangsung di bulan September dengan Core Personal Consumption (PCE) Price Index naik 0.2% M/M (+3.6% Y/Y), terendah sejak Februari dan menyusul kenaikan 0.3% M/M di bulan Agustus.
 
Tekanan harga tidak hanya terjadi di AS, rilis data pada hari Jumat memperlihatkan inflasi di zona Euro lompat 4.1% di bulan Oktober, lebih cepat dari kenaikan 3.4% pada bulan sebelumnya sehingga menciptakan dilema kebijakan bagi bank sentral Eropa (ECB).
 
Dari Asia, investor mencerna rilis data resmi Composite PMI Tiongkok yang turun ke level 50.8 di bulan Oktober dari level 51.7. Data Manufacturing PMI Tiongkok kembali mencatatkan kontraksi dengan turun ke level 49.2 dari level 49.6 di bulan September akibat tingginya harga bahan mentah dan melemahnya permintaan. 
 
 Sementara itu, data resmi Non-Manufacturing (Services) PMI turun tipis di bulan OKtober ke level 52.4 dari level 53.2.
 Di Jepang, aktifitas sektor manufaktur selama bulan Oktober justru mencatatkan laju pertumbuhan tercepat dalam 6 bulan terakhir. Perhitungan akhir (final) data Jibun Bank Japan Manufacturing PMI naik ke level 53.2 dari level 51.5 di bulan September sehingga memperpanjang trend kenaikan menjadi 9 bulan beruntun. 
 Untuk perdagangan hari ini IHSG diprediksi bergerak bullish di rentang
 support 6.560 - resistance 6.625. Berikut data teknikal saham rujukan Phintraco.
 MNCN 
 Short Term Trend : Bearish
 Medium Term Trend : Bullish
 Trade Buy : 890
 Target Price 1 : 945
 Target Price 2 : 1,000
 Stop Loss : 860
 BSDE 
 Short Term Trend : Bullish
 Medium Term Trend : Bullish
 Trade Buy : 1,100
 Target Price 1 : 1,170
 Target Price 2 : 1,225
 Stop Loss : 1,065
 PPRO 
 Short Term Trend : Bearish
 Medium Term Trend : Bullish
 Trade Buy : 72
 Target Price 1 : 76
 Target Price 2 : 78
 Stop Loss : 70
 EXCL 
 Short Term Trend : Bearish
 Medium Term Trend : Bullish
 Trade Buy : 3,060
 Target Price 1 : 3,270
 Target Price 2 : 3,390
 Stop Loss : 2,960
 WSBP 
 Short Term Trend : Bearish
 Medium Term Trend : Bullish
 Trade Buy : 155
 Target Price 1 : 161
 Target Price 2 : 169
 Stop Loss : 150.(fj)
Related News
                            IHSG Ngacir lagi 0,26 Persen ke Level 8.296 di Sesi I
                            Presiden Instruksikan Peningkatan Transportasi Berbasis Kereta Api
                            Wall Street Menguat, Lonjakan IHSG Berlanjut
                            Penuh Aura Positif, IHSG Siap Jebol 8.350
                            IHSG Kian Menyala, Angkut Saham CDIA, KLBF, dan INKP
                            Manjakan Pengguna Tol, KDTN Sajikan Fasilitas Lounge Rest Area
                    
                
                
            
                                
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




