Indeks Saham Asia Masih Tertekan Penyebaran Omicron dan Pengetatan Moneter di AS
EmitenNews.com - Mayoritas indeks saham Asia Senin (20/12) sore ini ditutup turun dengan Nikkei 225 anjlok 2.13%.
Melemahnya indeks saham Asia ini menurut analis saham Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha, karena investor masih khawatir mengenai penyebaran varian Omicron dan juga pengetatan kebijakan moneter di AS.
Pelemahan indeks saham Asia juga menjalar ke tanah air. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sore ini ditutup turun -54,82 poin atau -0,83% ke level 6.547.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini memberi peringatan bahwa jumlah kasus penularan akan berlipat-ganda dalam 1.5 hingga 3 hari jika varian Omicron sudah terlacak di suatu komunitas.
Belanda kembali memberlakukan kebijakan lockdown pada hari Minggu, sementara beberapa negara Eropa semakin cenderung memberlakukan kembali kebijakan pembatasan sosial menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
"Sentimen investor gagal diperbaiki oleh langkah bank sentral Tiongkok (PBOC) yang memangkas suku bunga acuan untuk pertama kali dalam 20 bulan terakhir (April 2020) untuk menopang laju pertumbuhan ekonomi yang semakin melambat," kata Dustin.
Loan Prime Rate (LPR) bertenor 1 tahun turun 5 bps menjadi 3.80% dari 3.85% sementara LPR bertenor 5 tahun tetap di 4.65%. Sebagian besar pinjaman yang baru akan berbasis pada LPR bertenor 1 tahun sementara LPR bertenor 5 tahun berpengaruh pada sku bunga KPR.
Langkah yang diambil PBOC ini bertolak belakang dengan langkah bank sentral besar di dunia yang justru bersiap menaikan suku bunga acuan.
Statistik
IHSG: 6,547.11 | -54.82 poin |(-0.83%)
Volume (Shares) : 24.2 Billion
Total Value (IDR) : 11.6 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,242.4 Trillion
Foreign Net SELL (RG): IDR 387.1 Billion
Saham naik : 167
Saham turun : 390
Sektor Penekan Terbesar:
Perindustrian : -15.90 poin
Barang Baku : -15.61 poin
Konsumen Non-Primer : -13.05 poin
Top Gainers:
IBST : 6,750| +525| +8.43%
TNCA : 2,620| +520| +24.76%
DCII : 40,000| +500| +1.27%
BINA : 4,380| +340| +8.42%
IFSH : 1,860| +275| +17.35%
Top Losers:
ITMG : 20,025| -650| -3.14%
UNTR : 21,300| -425| -1.96%
MASA : 5,425| -400| -6.87%
BBHI : 6,850| -375| -5.19%
SMMA : 10,800| -350| -3.14%.(fj)
Related News
Bulog Serap 30 Ribu Ton Gabah/Beras Dalam Negeri per Hari
Harga Konsentrat Tembaga Naik, Ini HPE Produk Pertambangan Mei 2024
Diversifikasi, Maret 2024 Barito (BRPT) Kemas Pendapatan USD619 Juta
IHSG Ditutup Naik 1,10 Persen, PGAS, BUKA, BRPT Top Gainers LQ45
Jokowi - PM Lee Bahas Perjanjian Ekstradisi Hingga Investasi di IKN
AlliSya LegacyMax, Solusi Mudah Generasi Muda Siapkan Warisan