Intiland Development (DILD) dan Saltware Jalin Kolaborasi Kembangkan Pertanian Cerdas
Kiri-kanan: - Dr. Lee Jeong Kun (Chairman, Founder & CEO Salfware Co.Ltd - Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan dan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). - Hendro S. Gondokusumo (Founder & CEO PT intiland Development Tbk - Moedjianto S. Tjahjono Vice President Director PT intiland Development Tbk. dok. Intiland.
EmitenNews.com - PT Intiland Development Tbk (DILD) turut mendukung pertumbuhan industri pertanian nasional sebagaimana upaya Pemerintah dalam mendorong sektor tersebut. Dukungan perusahaan pengembang properti ini diwujudkan melalui kerja sama Intiland dengan Saltware Co. Ltd. (Saltware) dalam implementasi teknologi pertanian cerdas (smart farming) di sejumlah lahan produktif milik Intiland.
Kerja sama ini secara simbolis diabadikan dalam prosesi penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding antara Intiland dan Saltware di Kantor Staf Presiden, Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (5/1/2024). Acara ini disaksikan oleh Kepala Staf Presiden sekaligus Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko.
Pendiri dan Direktur Utama PT Intiland Development Tbk Hendro S. Gondokusumo meyakini sektor pertanian bukan hanya menjadi tulang punggung pangan negara, tetapi juga memegang peranan signifikan dalam perekonomian. Oleh karena itu, Hendro menyebut kontribusi Intiland sebagai pengembang properti dalam mendukung sektor agraria adalah dengan menyediakan lahan yang optimal untuk produktivitas pertanian.
“Dengan mengintegrasikan pengembangan lahan dengan pertanian, Intiland tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mendukung penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi lokal, dan kemandirian pangan negara. Pelaku industri pertanian dapat memanfaatkan lahan yang ada dengan cara-cara berkelanjutan, termasuk penggunaan teknologi modern untuk memaksimalkan hasil pertanian," kata Hendro S. Gondokusumo usai acara penandatanganan nota kesepahaman kerja sama.
Pendapat serupa disampaikan oleh Dr. Lee Jeong Kun, selaku Chairman, Pendiri dan Chief Executive Officer Saltware. Menurutnya, budidaya tanaman bernilai tinggi seperti stroberi di Indonesia dapat menggunakan smart farming yang dikombinasikan dengan teknologi IT Korea.
“Jika budidaya percobaan berhasil, kami berencana memperkenalkan model smart farming stroberi standar ke seluruh wilayah Indonesia, sehingga banyak orang Indonesia bisa menikmati stroberi Korea yang lezat,” kata Dr. Lee Jeong Kun.
Saltware adalah perusahaan publik asal Korea Selatan yang bergerak di bidang teknologi dengan portofolio meliputi cloud service, infrastructure service, enterprise portal, dan digital farming. Saltware selama ini berperan dalam penciptaan solusi-solusi canggih untuk pertanian menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) terintegrasi.
Secara umum teknologi IoT membantu petani memantau kondisi lingkungan secara real-time. Juga memberikan informasi mengenai tingkat kelembapan, suhu, dan kondisi tanah secara mendetail. Dengan informasi akurat tersebut, petani dapat menyesuaikan penggunaan air secara lebih efisien, serta mengurangi tingkat konsumsinya tanpa mengorbankan kesehatan tanaman.
“Keunggulan ini tidak hanya mengurangi biaya penggunaan air, tetapi juga mendukung upaya konservasi sumber daya air yang penting dalam daerah beriklim panas,” kata Dr. Lee Jeong Kun.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha