EmitenNews.com—Resistance kuat  di bilangan 6900-6910  masih bertahan, belum  terdeteksi membuka jalan yang mengarah ke   target 7000. Sementara Support  terdekat 6850  masih jadi andalan untuk mencegah IHSG kembali hampiri area Support berikut di 6770-6750.  

 

Apabila konsolidasi memang harus terjadi, maka gunakan kesempatan ini untuk Buy on Weakness karena sesungguhnya MA10 & MA20 sudah terlihat golden cross, dan ini menyediakan platform untuk sebuah  bibit Uptrend. 

 

Liza Camelia Suryanata Head Of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia, Rabu (27/7/2022) mengatakan, sikap Wait and See yang kental saat ini bisa dipahami  karena para pelaku pasar masih menunggu hasil keputusan FOMC Meeting hari Kamis esok mengenai keputusan naiknya Fed Fund Rate yang di-survey pada 75bps. 

 

Namun di sisi lain market juga  bersiap-siap manakala The Fed mengeluarkan angka lain yang bisa  mengejutkan dan  mengguncang pasar keuangan dunia.  So far Rupiah masih terjaga di batas "new normal" sekitar 14900-15000.

 

Hari ini bursa saham Indonesia diperkirakan akan dimeriahkan oleh gerakan saham-saham pertambangan (batubara) dan CPO  di tengah cukup tajamnya kenaikan harga Coal delivery Agustus sebesar 7.04% , serta CPO sebesar 4.18% .  Indeks-indeks di  Wall Street  tampak kurang kondusif (DJIA -0.71%, Nasdaq -1.87%) seiring cukup mengecewakannya release laporan keuangan emiten  serta jatuhnya harga beberapa komoditas energi seperti Oil -1.2% dan metal mining seperti: Gold -0.21%, Nikel -1.94% & Timah -1.27% ; sambil menunggu pengumuman dari The Fed.

 

SMGR Buy Entry Level: 6575 Average Up >6625 Target: 6800-6850 / 7000 / 7200 Stoploss: 6400.

 

MEDC Advise Buy  Entry Level: 585 Average Up >600-605 Target: 620/670 Stoploss:  565.

 

AALI Advise Speculative Buy Entry Level:   9375-9500 Average Up >9650 Target : 10000 / 10500 Stoploss: 9300.

 

BBNI Advise Buy Entry Level: 7675-7750 Average Up >7825 Target: 8000-8100 / 8400 Stoploss: 7450.