EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup terkoreksi 1,56 persen menjadi 6.161. Indeks berhasil rebound di akhir sesi, dan membentuk lower shadow. Itu menggambarkan adanya tekanan beli di lintasan pasar. 

Indikator modern seperti stochastic RSI menunjukkan pergerakan bergerak antara area pivot, dan oversold sebagai sinyal kemunculan potensi konsolidasi dalam waktu dekat. Dengan demikian, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 25 Maret 2025, Indeks akan bergerak mengitari area support 6.100, dan resistance 6.270.

Volatilitas Indeks sepanjang perdagangan Senin, 24 Maret 2025 menyusul sikap wait and see pelaku pasar. Investor masih mencermati komposisi tim Danantara. Saat ini, investor tampaknya masih dalam tahap menilai kredibilitas para anggota tim, dan arah kebijakan jajaran manajemen.

Itu mengingat sejumlah nama besar baik domestik maupun luar negeri turut bergabung dalam struktur organisasi tersebut. Ke depan, pasar akan menanti rilis data Indeks Keyakinan Konsumen Amerika Serikat (AS) periode Maret 2025 dengan perkiraan turun ke level 94.00 dari Februari 2025 di posisi 98.30. 

Penurunan itu, diperkirakan tersebab beberapa faktor, termasuk kekhawatiran terhadap tarif dalam perang dagang dengan implementasi pada April 2025. Perang tarif itu, diproyeksi menekan inflasi lebih lanjut (Februari 2025 di kisaran 2,8 persen YoY). Peningkatan inflasi itu, berpotensi melemahkan daya beli konsumen.

Dengan demikian, berdampak pada tingkat optimisme terhadap kondisi ekonomi ke depan. Menilik data dan fakta itu, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Sariguna (CLEO), Ultrajaya (ULTJ), Indosat (ISAT), Sido Muncul (SIDO), dan Triputra Agro (TAPG). (*)