Investor Wait and See Jelang Rilis Data Makroekonomi Domestik
Investor cenderung bersikap wait and see menjelang rilis data makroekonomi domestik, antara lain laju pertumbuhan jumlah uang beredar (M2) pada Juni 2024 dan data penanaman modal asing triwulan II 2024.
EmitenNews.com - DJIA turun -0,93% pada hari Jumat (19/07), diikuti oleh S&P 500 (-0,71%) dan Nasdaq (-0,81%). Wall Street merosot karena investor tampaknya menunggu dan melihat apakah rilis laba 1H24 akan mengalahkan estimasi pasar, terutama dari perusahaan-perusahaan mega-caps yang telah reli sejak awal FY24. Neraca Fed dilaporkan sebesar USD7,2 triliun per 17 Juli 2024, sedikit menurun dari USD7,22 triliun pada periode sebelumnya.
Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Uang Beredar M2 Indonesia Jun-2024; 2) Penanaman Modal Asing Indonesia 2Q24; 3) Penanaman Modal Asing Tiongkok Jun-2024.
Bank Indonesia melaporkan berdasarkan transaksi pada periode 15-18 Juli 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik mencatatkan beli neto sebesar Rp0,69 triliun. Transaksi tersebut diakumulasikan dari net outflow di pasar SBN sebesar Rp0,38 triliun, net inflow di pasar saham sebesar Rp0,67 triliun, dan net buy di SRBI sebesar Rp0,40 triliun.
Mengomentari ini MNC Sekuritas dalam morning navigatornya pagi ini menyampaikan sepanjang YTD hingga 18 Juli 2024, transaksi asing mencatatkan jual neto di pasar SBN sebesar Rp31,10 triliun, net outflow di pasar saham sebesar Rp2,98 triliun, dan net buy di SRBI sebesar Rp162,15 triliun.
"Kami mencatat arus keluar asing baik di pasar SBN maupun SRBI masih menunjukkan arus keluar yang cukup besar, sementara itu pasar saham menunjukkan indikasi pemulihan positif (vs arus keluar sebesar Rp6,75 triliun hingga 11 Juli)," sebut MNCS.
IHSG terkoreksi -0,36% ke level 7.294,50 pada perdagangan Jumat (19/07) di tengah aksi beli bersih asing sebesar Rp86,17 miliar. Mayoritas sektor mengalami pelemahan sehingga menekan indeks, dipimpin oleh sektor bahan dasar (-1,37%) dan diikuti sektor teknologi (-0,93%). Di sisi lain, sektor kesehatan (+0,72%) mengalami penguatan.
Pelemahan indeks seiring dengan kontraksi bursa saham Asia. Investor cenderung bersikap wait and see menjelang rilis data makroekonomi domestik, antara lain laju pertumbuhan jumlah uang beredar (M2) pada Juni 2024 dan data penanaman modal asing triwulan II 2024. Nilai tukar rupiah ditutup melemah di level Rp16.157/USD.
MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak pada rentang harga 7.209-7.317. Saham-saham yang direkomendasikan untuk hari ini adalah: ROTI, SMDR, UNVR, WINS.(*)
Related News
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah
Membaik, Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan II Surplus USD5,9 Miliar