EmitenNews.com - PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dalam perhelatan Public Expose PE LIVE 2025 pada Rabu (10/9), emiten tambang ini mengemukakan kinerja operasional terbilang solid pada semester I/2025 meski harga batu bara global mengalami koreksi. 

Perseroan melaporkan produksi batu bara mencapai 10,4 juta ton, naik 12% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 9,3 juta ton. Volume penjualan juga meningkat 8% menjadi 11,7 juta ton.

Presiden Direktur ITMG Mulianto menyatakan, “Kami optimistis dapat memenuhi target produksi 2025 sebesar 20,8–21,9 juta ton, dengan fokus pada efisiensi biaya dan optimalisasi aset.”

Efisiensi operasional menjadi kunci capaian tersebut, di mana ITMG berhasil menekan beban pokok pendapatan hingga 10% dari USD774 juta pada 2024 menjadi USD695 juta pada 2025. 

Namun, penurunan harga jual rata-rata (ASP) batu bara sebesar 19% menyeret turun pendapatan semester I/2025 terkoreksi 12% menjadi USD919 juta. 

Kendatipun, perusahaan tetap membukukan laba bersih USD94 juta dengan posisi kas yang terparkir kuat di USD1,04 miliar.

ITMG juga memulai debut transformasi bisnis melalui akuisisi 9,6% saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE) di sektor nikel serta pengembangan energi terbarukan berbasis surya. Hingga Juni 2025, anak usaha PT ITM Bhinneka Power mencatat kapasitas terkontrak energi surya 90 MWp di 14 provinsi.

Penjajakan masuk ke mineral strategis dan ekspansi ke renewable energy atau Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi bagian dari strategi jangka panjang “Energy Symphonics” ITMG.