EmitenNews.com - Hartadinata (HRTA) memutuskan pembagian dividen Rp96,71 miliar. Alokasi pembagian dividen itu, setara dengan 21,80 persen dari tabulasi laba bersih tahun buku 2024 sejumlah Rp442,72 miliar. Oleh sebab itu, para investor akan mengenyam dividen tunai Rp21 per lembar.

Selanjutnya, 20 persen alias Rp88,54 miliar sebagai cicilan dana cadangan. Dan, sisa 58,20 persen setara Rp257,46 miliar digunakan untuk modal kerja, dan dicatat sebagai laba ditahan. Kebijakan dividen itu, berdasar hasil RUPS tahunan pada 12 Juni 2025.

Pembagian dividen itu, berdasar data keuangan per 31 Desember 2024. Ya, sepanjang tahun lalu, perseroan mengemas laba bersih Rp442,18 miliar, melejit 44,59 persen dari akhir 2023 senilai Rp305,8 miliar. Efeknya, laba per saham dasar melesat menjadi Rp96,02 dari sebelumnya Rp66,40. 

Penjualan bersih Rp18,22 triliun, menanjak 41,78 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp12,85 triliun. Beban pokok pendapatan Rp17,13 triliun, membengkak dari posisi sama akhir 2023 sebesar Rp11,91 triliun. Beban pajak penghasilan Rp124,46 miliar, bengkak dari Rp89,88 miliar. 

Jumlah ekuitas tercatat Rp2,34 triliun, tumbuh dari akhir 2023 senilai Rp1,97 triliun. Total liabilitas Rp3,61 triliun, mengalami pembengkakan dari akhir tahun sebelumnya Rp3,05 triliun. Jumlah aset Rp5,95 triliun, mengalami peningkatan dari Rp5,02 triliun. (*)