EmitenNews.com - Saratoga Investama Sedaya (SRTG) sepanjang 2024 mengemas laba bersih Rp3,29 triliun. Melangit 132 persen dari episode sama tahun sebelumnya tekor Rp10,14 triliun. Dengan hasil itu, laba per saham dasar melesat menjadi Rp243 dari periode sama tahun sebelumnya minus Rp750.

Keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek lainnya Rp1,47 triliun, melejit 110 persen dari posisi sama tahun sebelumnya rugu Rp13,81 triliun. Penghasilan dividen dan bunga Rp3,84 triliun, naik 36 persen dari Rp2,8 triliun. Penghasilan lainnya Rp14,99 miliar, melesat dari Rp11,76 miliar. 

Perubahan nilai wajar properti investasi Rp476 juta, susut dari Rp7,13 miliar. Beban usaha Rp232,42 miliar, bengkak dari Rp222,14 miliar. Beban lainnya Rp9,46 miliar, berkurang dari Rp20,54 miliar. Kerugian bersih selisih kurs Rp32,14 miliar, drop dari surplus Rp12,56 miliar. 

Kerugian atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp318 juta, drop dari untung Rp104 juta. Beban bunga Rp153,18 miliar, bengkak dari Rp95,1 miliar. Laba sebelum pajak Rp4,91 triliun, melesat 143 persen dari minus Rp11,3 triliun. Laba tahun berjalan Rp3,29 triliun, menanjak 132 persen dari minus Rp10,15 triliun. 

Jumlah ekuitas tercatat Rp51,77 triliun, melonjak signifikan dari tahun sebelumnya Rp48,78 triliun. Total liabilitas Rp6,06 triliun, bengkak 181,86 persen dari akhir 2023 senilai Rp2,15 triliun. Jumlah aset Rp57,84 triliun, melesat dari akhir tahun sebelumnya Rp50,94 triliun. 

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan kinerja positif 2024 mencerminkan keberhasilan strategi investasi dalam mengoptimalkan peluang sektor- sektor strategis. Pendekatan itu, menghasilkan tiga pencapaian utama. Di antaranya penghasilan dividen signifikan, kenaikan valuasi perusahaan portofolio berdampak pada pertumbuhan net asset value (NAV), investasi pada portofolio perusahaan baru. 

”Performa, dan keberhasilan perseroan tersebut menegaskan posisi Saratoga Investama sebagai perusahaan investasi yang terus menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi para pemangku kepentingan,” tutur Devin. (*)