EmitenNews.com - Selama kepemimpinan Indonesia Periode 2022-2023, Sub-Regional Brunei-Indonesia-Malaysia-the Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) mengalami pertumbuhan positif di beberapa indikator makro ekonomi. Pada tahun 2022, Produk Domestik Bruto (PDB) riil tumbuh sebesar 7,7% ke angka USD392,1 miliar. Kawasan BIMP-EAGA juga mencatatkan neraca perdagangan sebesar USD84,8 miliar dari USD70,2 milliar.
“BIMP-EAGA perlu ciptakan dampak transformatif terhadap integritas kawasan, efisiensi kegiatan ekonomi, dan mendorong beberlanjutan,” kata Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi pada Pertemuan Tingkat Pejabat Senior Kerja Sama Sub-Regional Brunei-Indonesia-Malaysia-the Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) yang digelar di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Selasa (24/10).
Lebih lanjut, Deputi Edi dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa BIMP-EAGA perlu memanfaatkan momentum perpindahan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan Timur yang terletak di Selat Makassar yang merupakan jalur pelayaran alternatif, baik dari parameter strategis maupun konektivitas.
Perlu diketahui bahwa agenda utama Pertemuan Tingkat Pejabat Senior BIMP-EAGA yakni laporan perkembangan 8 klaster dalam kerja sama BIMP-EAGA dan pemberian estafet Chairmanship BIMP-EAGA dari Indonesia kepada Brunei Darussalam yang akan menjadi Ketua periode 2023-2024.
Terkait laporan ke 8 laporan klaster, beberapa capaian penting klaster transport pada 2023 antara lain pembukaan jalur konektifitas baru, antara Tanjung Silopo di Sulawesi Barat ke Lahad Datu, Sabah, Malaysia.
Implementasi BIMP-EAGA MoU on Cross Border Movement of Commercial Buses and Coaches melalui rute Pontianak-Kuching-Bandar Seri Begawan, penerbangan kargo dari Bandar seri Begawan ke Balikpapan telah berjalan dengan frekuensi 3x/minggu, dan pembukaan kembali Bandara internasional Balikpapan, Manado dan Makassar untuk perjalanan internasional.
Sementara itu klaster lainnya juga melaporkan inisiasi pembentukan BIMP-EAGA Higher Education Network, pelaksanaan Green Cities Action Plan (GCAP), pelaksanaan ICT CEO Forum dan festival budaya Budayaw, kerja sama di bidang pariwisata, serta proyek-proyek pengembangan kapasitas lainnya.
“Wilayah kita diberkati dengan sumber daya alam yang berlimpah, lokasi yang strategis, dan perekonomian yang dinamis. Mari kita arahkan Koridor Ekonomi BIMP EAGA untuk menjadi penghubung bagi berbagai wilayah dan membuka jalan bagi era baru kolaborasi, saling menghormati, dan pertumbuhan bersama,” ujar Deputi Edi.
Pertemuan juga menyambut baik pembentukan BIMP-EAGA Parliamentary Forum sebagai sarana komunikasi antara eksektif dan legislatif dalam pembangunan sub-kawasan serta mengapresiasi kontribusi berkelanjutan Asian Development Bank (ADB) pada kerja sama BIMP-EAGA. Salah satunya melalui studi reviu dan penilaian koridor ekonomi BIMP-EAGA yang sedang berjalan.
Sebagai catatan, pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) BIMP-EAGA ke-26 yang dilaksanakan pada 23-26 Oktober 2023. Pertemuan dihadiri oleh Pejabat Senior dari semua Negara Anggota BIMP-EAGA, ADB, Sekretariat ASEAN, BIMP Facilitation Centre (BIMP FC), dan BIMP-EAGA Business Council (BEBC).(*)
Related News
Pendapatan Negara Hingga November Rp2.492,7 Triliun, Tumbuh 1,3 Persen
Harga Emas Antam Terus Melambung Rp14.000 per Gram
Wamen PKP, Investor Timur Tengah Siap Bangun 1 Juta Rumah Per Tahun
Menkeu Ungkap November 2024 APBN Defisit Rp401,8 Triliun
Penjualan Ritel Diprakirakan Meningkat, Terutama BBM dan Suku Cadang
Harga Emas Antam Kembali Melambung Rp17.000 per Gram