EmitenNews.com - Pemerintah concern pada persebaran industri, dan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, pemerintah terus mengakselerasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Saat ini terdapat 19 KEK di Indonesia, yang terdiri atas 11 KEK industri dan delapan KEK pariwisata. Dari 11 KEK industri tersebut, sebanyak delapan di antaranya telah beroperasi. Bagusnya, 19 KEK mendapatkan total komitmen investasi Rp92,9 triliun dan telah terealisasi Rp54,6 triliun.


Dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/12/2021), Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto, menguraikan, delapan KEK industri itu adalah KEK Arun Lhokseumawe, KEK Sei Mangkei, KEK Galang Batang, KEK Kendal, KEK MBTK (Maloy Batuta Trans Kalimantan), KEK Palu, KEK Bitung, dan KEK Sorong.


Sedangkan, tiga KEK lainnya masih dalam tahap pembangunan, yaitu KEK Batam Aero Technic (BAT), KEK Tanjung Api-api, dan KEK Gresik.


“Kinerja ekspor produk yang berasal dari KEK terus berjalan dan terus meningkat. Hal ini menandakan, kebijakan pemerintah masih on the right track,” katanya.


Pada tahun lalu, nilai ekspor dari KEK Sei Mangkei mencapai Rp5,18 triliun. Angka ini terus bertambah seiring dengan berlanjutnya produksi oleokimia dari kawasan tersebut. Sedangkan KEK Palu mencatat pendapatan ekspor sebesar Rp79,9 miliar.


Selain itu, KEK juga membantu penciptaan lapangan kerja hingga mewujudkan pemerataan ekonomi secara regional. Eko mencontohkan, KEK Kendal misalnya, menyerap tenaga kerja terbanyak hingga mencapai 8.690 orang, diikuti KEK Galang Batang dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak 4.531 orang.


“Secara keseluruhan, jumlah tenaga kerja yang telah terserap dengan hadirnya KEK-KEK telah mencapai lebih dari 27.000 orang,” kata Eko Cahyanto.


Dari 19 KEK yang telah ditetapkan oleh pemerintah, terdapat total komitmen investasi sebesar Rp92,9 triliun dan yang telah terealisasi mencapai Rp54,6 triliun. Investasi terbesar diterima KEK Galang Batang dengan jumlah Rp12,8 triliun, disusul KEK Sei Mangkei sebesar Rp5,2 triliun, dan KEK Kendal Rp2 triliun.


Nilai komitmen tersebut semakin bertambah dengan hadirnya investasi PT. Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Industri JIIPE Gresik yang telah melaksanakan ground breaking pada 11 Oktober 2021.


Dengan nilai investasi pembangunan smelter mencapai Rp42 triliun, PTFI membangun fasilitas pemurnian tembaga baru dengan desain kapasitas single line terbesar di dunia yang nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Targetnya, sebanyak 40 ribu tenaga kerja bakal terserap dalam proyek itu. ***