EmitenNews.com - Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) mencetak kinerja cemerlang pada 2023. Pertumbuhan pesat total pendapatan, EBITDA, margin EBITDA, trafik data, dan jumlah BTS (Base Transceiver Station) 4G. Total pendapatan dan EBITDA tumbuh konsisten dua digit dibanding 2022.

Indosat membukukan total pendapatan Rp51,2 triliun, meningkat 10 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, didorong peningkatan kualitas pelanggan konsumen, korporasi, dan kinerja positif seluruh lini bisnis perusahaan.

Efeknya, harga saham Indosat menguat signifikan pada perdagangan Kamis (22/2). Iindosat menembus level resistance di Rp10.100 per lembar, sekaligus menembus level tertinggi sejak medioa Oktober 2023. Lonjakan itu, merupakan reli sejak merilis laporan keuangan pada 7 Februari 2024.

Ya, laba bersih Indosat mencapai Rp4,6 triliun pada 2023, melandai 4,6 persen. Namun, melampaui ekspektasi konsensus. "Market telah mengantisipasi koreksi laba Indosat seiring faktor high base pada 2022 akibat one-off gain dari pelepasan lini bisnis data center Rp3,5 triliun," tutur Investment Analyst Stockbit, Arvin Lienardi.

Secara teknikal, Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyebut saham Indosat telah menembus break resistance, sekaligus disertai peningkatan volume pembelian. "Kami mencermati sisi indikator MACD masih berada di area positif dengan Stochastic melaju area overbought," kata Didit.

Overbought merupakan kondisi harga suatu saham telah mengalami penguatan signifikan alias uptrend beberapa hari terakhir. Itu berpeluang memantik aksi profit taking. Strategi 'Trading Buy' terhadap Indosat, dengan level resistance Rp10.850 per saham dengan support Rp10.100 per lembar. (*)