Kisah Mrican Caturtunggal di Yogyakarta, Sukses Bertani di Kota Bersama BRI (BBRI)

Lingkungan Mrican Caturtunggal Depok, Sleman, DI Yogyakarta jadi tampak indah dan rindang. dok. BRI.
EmitenNews.com - Jika berkunjung ke padukuhan (lingkungan) Mrican Caturtunggal, pasti mendapati pemandangan yang menarik. Mrican Caturtunggal Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memang kawasan padat penduduk, tetapi wajahnya tak bisa disamakan dengan dusun-dusun yang kumuh dan kurang terawat. Padukuhan ini justru memanjakan mata dengan aneka tanaman hijau yang dibudidayakan warganya.
Sedari pagi, warga, terutama ibu-ibu tampak antusias berkumpul dan mulai merawat tanaman. Ada yang menyiram tanaman, memastikan tanaman bebas hama, hingga memetik tanaman-tanaman yang siap panen. Bukan sekadar tanaman pribadi di pekarangan rumah, melainkan tanaman yang dibudidayakan bersama oleh Kelompok Tani Wanita (KWT) Srikandi di Mrican Caturtunggal Depok.
Menariknya, KWT Srikandi bukanlah komunitas yang baru terbentuk. Komunitas tersebut sudah ada sejak 2014 silam di Mrican Caturtunggal Depok. Hal ini pun dibenarkan oleh Nur Handayani, ketua Kelompok Tani Wanita (KWT) Srikandi di Mrican Caturtunggal Depok, KWT ini dirintis oleh Dukuh Mrican Caturtunggal Depok, Sumarji pada 26 Desember 2014.
Rindangnya Mrican Caturtunggal Depok bukan tanpa alasan. Rupanya padukuhan ini menerapkan ekosistem urban farming. Metode pertanian di perkotaan ini bertujuan mengoptimalkan lahan yang tak begitu luas, sehingga bisa memaksimalkan nilai manfaatnya, baik itu dari sisi sosial, ekonomi dan lingkungan.
Penerapan urban farming di Mrican Caturtunggal Depok ternyata juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode ini juga terbukti sukses untuk konservasi sumber daya tanah dan air.
Ciptakan budaya gotong royong
Sedangkan dari sisi sosial, ekosistem urban farming berhasil menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong bagi warga Mrican Caturtunggal Depok. Bonusnya, lingkungan Mrican Caturtunggal Depok jadi tampak indah dan rindang.
“Kami mendapatkan bantuan dari BRI Peduli dengan semua fasilitas sarana dan prasarana, seperti peralatan bertani, tanaman, sampai media tanam, sehingga membuat urban farming di Mrican Caturtunggal Depok makin berkembang dan bisa dipetik manfaatnya yang lebih besar bagi masyarakat,” tutur Nur Handayani.
BRI Peduli menyalurkan bantuannya lewat BRInita atau Program BRI Bertani di Kota. Tujuannya untuk mengembangkan lokasi padat penduduk seperti Mrican Caturtunggal Depok, menjadi lebih baik dari sisi lingkungan dan kesehatan. Program ini juga diharapkan dapat menjadikan Mrican Caturtunggal Depok menjadi kawasan edukasi sekaligus wisata.
Related News

Komisaris GPSO Priscilla Vikananda Lepas Seluruh Saham Miliknya

CBRE Pastikan Gelar RUPSLB pada 27 Oktober 2025

PNGO Bagikan Dividen Interim Rp130 Per Saham, Yield 5,35%

CNKO Klarifikasi ke BEI Terkait Pembekuan Izin Tambang Anak Usaha

Induk Asal Jepang Perdana Borong 36 Juta Saham SOSS

Pengelola Bioskop CGV (BLTZ) Beberkan Strategi Bisnis di 2026