EmitenNews.com -PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) memastikan proses akuisisi oleh perusahaan asal Tiongkok, Ningbo Lixing Enterprise Management Co., Ltd. (NLEM), masih berjalan sesuai rencana.

Kedua pihak telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan kini menunggu persetujuan dari otoritas pasar modal.

Direktur Utama KOKA, William, dalam Public Expose Incidental hari ini menjelaskan bahwa penyelesaian transaksi ditargetkan maksimal dalam tiga bulan ke depan. Akuisisi ini akan menambah pengendali baru tanpa menggantikan pengendali lama, Gao Jing.

“Masuknya NLEM bukan untuk menggantikan, melainkan memperkuat posisi pengendali bersama Ny. Gao Jing. Ini wujud komitmen kami menjaga tata kelola dan kepastian pengendalian perusahaan,” ujar William.

Sebelumnya, perdagangan saham KOKA sempat disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 September 2025 karena persoalan terkait komitmen lock-up saham pengendali.

Gao Jing diketahui hampir melanggar ketentuan prospektus yang mewajibkan pengendalian minimal lima tahun.

NLEM merupakan perusahaan berbasis di Ningbo, Zhejiang, Tiongkok, dengan modal disetor sekitar 50 juta yuan dan total aset lebih dari 800 juta yuan.

Entitas ini dimiliki langsung maupun tidak langsung oleh WeChat Group, dan memiliki sekitar 230 karyawan profesional di bidang manajemen investasi serta analisis bisnis.

KOKA mengungkapkan, NLEM telah berkomitmen melakukan lock-up saham selama lima tahun bersama pengendali utama. Jika disetujui BEI, total saham yang terkunci akan meningkat dari 42,75% menjadi 78,5% dari total saham beredar.

“Kami telah menyampaikan seluruh dokumen kepada BEI dan tinggal menunggu persetujuan. Begitu lampu hijau keluar, proses akuisisi akan langsung dijalankan,” jelas William.

Pasca akuisisi, KOKA menegaskan tidak ada perubahan arah bisnis utama. Perseroan tetap fokus di sektor konstruksi, namun terbuka terhadap peluang ekspansi di lini usaha baru.

Manajemen optimistis kemitraan dengan NLEM akan memperkuat fundamental dan membuka peluang proyek lintas negara. Meski belum ada kepastian pembukaan suspensi saham, perusahaan menegaskan seluruh proses akan berjalan setelah persetujuan regulator diperoleh.

“Kami percaya kehadiran NLEM akan membawa energi baru bagi KOKA dan memperluas jangkauan bisnis ke tingkat regional,” tutup William.

KOKA dalam sebulan terakhir terbang 308 persen dari harga Rp96 pada 8 September 2025.

Dalam enam bulan melesat 355,8 persen dari Rp86 pada 8 April 2025.

Secara tahunan (YTD) KOKA melejit 503 persen dari harga Rp65 pada 2 Januari 2025.