EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan koreksi. Itu mengingat bursa regional masih meringkuk di zona merah. Sentimen makin komplit dengan harga komoditas logam dasar masih tertekan.
”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.950, dan resisten 7.010,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Kamis, 30 Juni 2022.
Secara teknikal, IHSG masih dalam fase sideway minor namun dengan volatilitas cukung tinggi. Beberapa saham berpotensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain CPIN, ALDO, AMAR, SMGR, WEHA, INCO, dan LPPF.
Kemarin IHSG nyungsep 0,77 persen menjadi 6.942,35. Pelemahan Indeks ditopang sektor transportasi dan logistic minus 3,29 persen, basic materials menukik 1,58 persen, dan sektor industry anjlok 1,57 persen. Investor asing membukukan net sell Rp 1,01 trilliun, dengan saham-saham paling banyak dijual BBRI, BBCA, dan BMRI.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi. The Fed menegaskan untuk mengendalikan inflasi. Itu kemungkinan akan dilakukan dengan mengerek suku bunga 75 basis points (bps) untuk kali kedua. Kenaikan itu, mungkin akan terjadi pada Juli.
Bursa Asia pagi ini sudah diperdagangkan di zona merah. Indeks Nikkei melemah 0,55 persen, dan indeks Kospi juga turut melepuh 0,88 persen. South Korea merilis data business survey index untuk sector manufaktur dengan koreksi ke 83 poin untuk Juni 2022. Sementara dari Jepang industrial production melemah 2,80 persen untuk Mei 2022. (*)
Related News
Perkembangan Terbaru si Saham Rp1
Saham di Bawah Gocap, Masih Mantap atau Bikin Engap?
Pupuk Indonesia Siap Gelontorkan 9,8 Juta Ton Pupuk Subsidi di 2026
Dana Darurat Untuk 3 Provinsi Bencana Sementara Terkucur Rp268 Miliar
Cadangan BBM dan LPG di Atas Standar Minimum Nasional
IHSG Tutup 2025 di Zona Hijau, Catat 24 Kali ATH Sepanjang Tahun





