Korea Selatan Teken Pembelian Produk Makanan Olahan Indonesia Senilai USD7 Juta
EmitenNews.com - Pelaku usaha Indonesia dan Korea Selatan menandatangani tiga nota kesepahaman (MoU) kerja sama bisnis dengan potensi transaksi sebesar USD7 juta. Kerja sama bisnis itu berupa pembelian sejumlah produk makanan olahan Indonesia.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyaksikan penandatanganan MoU tersebut pada Jumat, (23/9) di Nusa Dua, Badung, Bali usai pertemuan Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20.
Penandatanganan MoU kerja sama bisnis tersebut merupakan hasil pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Korea Selatan, Ahn Dukgeun pada Rabu (21/9) di sela penyelenggaraan TIIMM. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kemitraan strategis kedua negara, terutama di bidang perdagangan.
“Saya menyambut baik penandatanganan tiga MoU yang menghasilkan potensi transaksi sebesar USD 7 juta. Produk-produk yang diminati Korea Selatan seperti konyak, serta keripik singkong dan ubi olahan beku yang merupakan produk unggulan Indonesia,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Penandatanganan tersebut dilakukan antara tiga pelaku usaha Indonesia dengan dua pelaku usaha Korea Selatan. PT Satoria Konjac Industri dengan With Us Co.,LTD menandatangani MoU pembelian produk konyak dengan potensi transaksi senilai USD 2 juta; PT Indorasa Utama dengan With Us Co.,LTD untuk produk keripik singkong dengan potensi nilai transaksi USD 2 juta; serta PT Seed Origin International dan Wellygo Inc untuk produk ubi olahan (frozen dried sweet potato stick/frozen sweet potato paste) dengan potensi nilai transaksi sebesar USD 3 juta.
"Indonesia mengapresiasi penandatanganan tiga kesepakatan dagang dan berharap kerja sama serupa akan semakin terbuka dengan mengimplementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA)," tegas Mendag Zulkifli Hasan.
Nilai perdagangan Indonesia-Korea Selatan pada Januari-Juli 2022 sebesar USD 14,03 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar USD 7,27 miliar dan impornya USD 6,77 miliar. Sementara pada 2021, total nilai perdagangan kedua negara sebesar USD 18,41 miliar. Pada tahun tersebur, nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan mencapai USD 8,9 miliar dan impornya USD 9,4 miliar.
Pada 2021, Korea Selatan merupakan negara tujuan ekspor ke-7 dan negara asal impor ke-6 bagi Indonesia. Sementara itu, Korea Selatan merupakan negara asal investasi asing langsung (FDI) ke-7 bagi Indonesia. Investasinya pada 2021 sebesar USD 1,64 miliar dengan 2.511 proyek.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha