EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rentan aksi profit taking menilik sentimen buruk global. Saham-saham energi hari ini akan tertekan karena harga komoditas batu bara mengalami koreksi.


Kondisi itu, akan mewarnai pergerakan Indeks sepanjang perdagangan hari ini. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 7.150, dan resisten 7.230,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Jumat (23/9).


Secara teknikal, Indeks masih akan menguji resistance 7.220 dengan indikator stochastic mulai berimpitan. Beberapa saham memiliki potensi naik perdagangan hari ini antara lain KEEN, PNIN, AKRA, ASII, BIPI,  KKGI, INCO, ADRO, INDY, dan PGAS.


Indeks kemarin menguat 0,43 persen menjadi 7.218. Beberapa sektor menguat antara lain energi surplus 2,21 persen, basic materials naik 1,30 persen, dan sektor industrials menguat 1,12 persen. Investor asing membukukan net sell Rp407,50 miliar dengan saham paling banyak dijual TLKM, BBCA, dan ASII.


Sementara itu, mayoritas bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street berakhir negatif. Pelaku pasar merespons negatif keputusan hawkish The Fed menaikkan suku bunga 0,75 bps. Selain itu, The Fed memberi isyarat proyeksi suku bunga akan tinggi hingga 2023, membuat saham-saham growth stock mengalami koreksi.  


Pagi ini, bursa Asia sudah mengorbit zona merah. Indeks Nikkei Jepang tengah merayakan libur nasional. Sementara itu, Indkes Kospi melemah 0,57 persen. Bank of Japan (BoJ) tidak mengubah suku bunga alias tetap di kisaran minus 0,1 persen. (*)