Krakatau Steel (KRAS) Dorong Produksi Baja Tahan Gempa
PT Krakatau Steel mendorong produksi massal baja tahan gempa untuk menjawab kebutuhan infrastruktur di wilayah rawan bencana
EmitenNews.com - PT Krakatau Steel mendorong produksi massal baja tahan gempa untuk menjawab kebutuhan infrastruktur di wilayah rawan bencana. Produk inovatif itu dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan material konstruksi di wilayah-wilayah Indonesia yang rawan bencana gempa bumi.
Pakar Teknik Sipil Universitas Indonesia, Bambang Suhendro mengatakan produk ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan material konstruksi di wilayah rawan bencana. Sekaligus menandai kemajuan signifikan dalam upaya mencapai kemandirian industri baja nasional.
“Kejadian gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang berpusat di Myanmar baru-baru ini menyadarkan kita pentingnya baja tahan gempa ini. Sebuah gedung pencakar langit di negara tetangga, Thailand, yang masih dalam tahap pembangunan runtuh seketika karena getaran tersebut,” kata Bambang Suhendro dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (21/4/2025).
Bambang mengatakan produk baja tahan gempa telah terbukti digunakan dalam berbagai proyek infrastruktur strategis nasional. Keunggulan utama produk ini terletak pada kemampuannya menahan deformasi akibat getaran gempa yang kuat serta sifatnya yang mudah dimodifikasi.
"Ini memenuhi standar ketahanan gempa. Khususnya untuk wilayah seismik seperti Indonesia," Bambang Suhendro.
Diketahui, data Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa Indonesia masih sangat bergantung pada impor, dengan sekitar 60 persen kebutuhan baja khusus konstruksi. Hal tersebut juga termasuk material tahan gempa, masih diimpor dari Jepang dan Korea Selatan.
Ketergantungan ini tidak hanya berdampak pada biaya proyek yang lebih tinggi, tetapi juga membuat pembangunan infrastruktur rentan terhadap fluktuasi pasokan global. Situasi ini mulai berubah dengan beroperasinya Krakatau Posco Phase 2.(*)
Related News
Harga Emas Antam Naik Lagi Rp13.000 per Gram
G20 Kembali Fokus ke Isu Pertumbuhan Ekonomi dan Keuangan Global
Ekspor Produk Hewan Bali Capai Rp4 Triliun, BBKHIT Catat Komoditasnya
Perjanjian Resiprokal RI-AS Akan Diteken Prabowo-Trump Akhir Januari
Wamenkeu Sebut Indonesia Hadapi Empat Tantangan Demografi
Harga Emas Antam Lanjut Melejit Rp29.000 per Gram





