EmitenNews.com - Hero Supermarket (HERO) per 30 September 2024 mengemas laba bersih Rp183,64 miliar. Melejit 846 persen dari episode sama tahun lalu hanya Rp19,4 miliar. So, laba per saham dari operasi yang dilanjutkan Rp6 dari sebelumnya minus Rp62. 

Laba dari operasi yang dilanjutkan senilai Rp24 miliar, melesat 109 persen dari posisi sama tahun lalu minus Rp261 miliar. Itu didorong pertumbuhan laba bisnis Guardian Health and Beauty serta penghematan biaya dilakukan IKEA. 

Guardian Health and Beauty terus menunjukkan kinerja kuat dengan pertumbuhan dua digit dalam penjualan sebanding, dan peningkatan laba solid. Peningkatan kunjungan mal premium dan lokasi wisata serta optimasi rentang produk, menjadi kunci keberhasilan segmen tersebut. 

Selain itu, Guardian juga memperluas kehadiran omnichannel untuk meningkatkan aksesibilitas pelanggan. Meski penjualan IKEA mengalami penurunan akibat penurunan kunjungan ke toko, perseroan berhasil mengurangi kerugian secara signifikan dibanding periode sama tahun lalu melalui berbagai inisiatif penghematan biaya secara efektif.  

IKEA terus fokus pada peningkatan daya tarik toko, optimalisasi tata letak, dan perbaikan alat belanja. Upaya berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan produk mencakup peninjauan model impor, peningkatan sumber daya lokal, dan penyesuaian rantai pasokan, didukung strategi pemasaran lebih efektif untuk meningkatkan relevansi lokal. 

Perkembangan bisnis perseroan telah berhasil melakukan transformasi bisnis dengan menyelesaikan divestasi segmen Hero Supermarket kepada afiliasi, PT Hero Retail Nusantara, pada akhir Juni 2024. Setelah transaksi itu, operasi perseroan sepenuhnya fokus pada bisnis Guardian dan IKEA Indonesia. 

Selama sembilan bulan pertama, perseroan juga berhasil menjual tiga properti non-inti, makin memperkuat posisi keuangan. Oleh sebab itu, perseroan mencatat pendapatan bersih Rp3,38 triliun, surplus 3 persen dari periode sama tahun lalu Rp3,29 triliun. Laba kotor Rp1,43 triliun, melejit 5 persen dari Rp1,36 triliun. 

Total ekuitas tercatat Rp1,68 triliun, melonjak dari akhir 2023 senilai Rp1,42 triliun. Akumulasi rugi Rp2,24 triliun, turun dari akhir tahun lalu Rp2,43 triliun. Jumlah liabilitas Rp3,08 triliun, berkurang dari akhir tahun sebelumnya Rp4,34 triliun. Total aset Rp4,76 triliun, susut dari akhir tahun lalu Rp5,76 triliun. 

”Perseroan optimistis segmen kesehatan dan kecantikan akan terus tumbuh positif, didukung tren gaya hidup sehat makin meningkat. IKEA akan terus berupaya meningkatkan kinerja di tengah persaingan makin ketat. Dengan fokus bisnis lebih tajam, dan strategi tepat, perseroan yakin dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang,” tegas Hadrianus Wahyu Trikusumo, Presiden Direktur Hero. (*)