Lanjut Koreksi, IHSG Menuju 6.400
Petugas kebersihan menyisir teras depan Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah 0,67 persen menjadi 6.471. Secara teknikal, indeks breaklow level psikologis 6.500. Itu seiring indikator stochastic RSI membentuk death cross pada overbought area.
Dengan begitu, indeks berpotensi melanjutkan pelemahan. So, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 18 Maret 2025, indeks akan mengorbit area support 6.400, dan posisi resistance 6.500. Pasar Amerika Serikat (AS) mengantisipasi rilis data Housing Starts Februari 2025 pada Selasa (18/3).
Data itu, diperkirakan naik menjadi 1.375 juta unit dari periode Januari 2025 di kisaran 1.366 juta unit. Perkiraan itu, mengindikasikan adanya peningkatan permintaan pada sektor properti AS. Sementara pasar Eropa mengantisipasi data ZEW Economic Sentiment Index Maret 2025.
Data di Euro Area, dan Jerman itu, diperkirakan naik dari bulan sebelumnya. Kondisi itu, menandakan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi di kedua negara tersebut sedang meningkat. Nah, data ekonomi dari regional cenderung minim. Pasar domestik akan mencerna realisasi neraca perdagangan Februari 2025.
Di mana, neraca perdagangan tercatat surplus USD3,12 miliar, lebih tinggi dari ekspektasi konsensus di kisaran USD2,45 miliar. Realisasi tersebut seiring pertumbuhan nilai ekspor 14,05 persen year on year (Yoy), dan impor sebesar 2,3 persen YoY.
Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Merdeka Copper Gold (MDKA), HM Sampoerna (HMSP), PT Timah (TINS), Vale Indonesia (INCO), dan Surya Citra Media (SCMA). (*)
Related News
IHSG Terkoreksi Tipis, Sektor Teknologi dan Konsumer Jadi Penekan
Menperin: Seluruh Kebutuhan Haji/Umroh Bisa Dipenuhi Industri Nasional
SUPA Masuk Top Gainer, IHSG Menguat di 8.715 pada Sesi I (17/12)
Kendalikan Banjir Jabodetabek, Pembangunan Tanggul Ciliwung Dilanjut
Prabowo Targetkan Papua Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun
Pemerintah Hentikan Impor Solar Mulai Tahun Depan





