Lanjut Koreksi, IHSG Menuju Level 8.300
Petugas kebersihan menyisir teras depan area Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,65 persen menjadi 8.361. Saham sektor energi mengalami koreksi terbesar, dan saham sektor properti menjadi satu-satunya sektor yang menguat. Koreksi indeks dipengaruhi koreksi bursa global, dan regional mendorong profit taking.
Selain itu, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) juga menjadi faktor negatif. Beberapa saham berhubungan dengan komoditas emas masih melanjutkan koreksi akibat pelemahan harga emas, dan rencana penerapan bea ekspor emas 7,5-15 persen tahun 2026.
Investor akan menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) menurut konsensus akan mempertahankan BI Rate pada level 4,75 persen. Pemodal Inggris menunggu rilis data inflasi Oktober 2025 diperkirakan melambat menjadi 3,6 persen YoY, dari edisi September 2025 di level 3,8 persen YoY.
Sedang inflasi Euro Area Oktober 2025 diperkirakan sedikit melambat menjadi 2,1 persen YoY dari periode September 2025 di kisaran 2,2 persen YoY. Investor Amerika Serikat (AS) akan mencermati FOMC Minutes. Secara teknikal, indikator MACD berpotensi mengalami death cross sedang Stochastic RSI telah mengalami death cross area overbought.
Indeks ditutup di bawah level MA5. So, indeks diperkirakan berpotensi melanjutkan pelemahan/pullback hingga menguji level support area di 8.300-8.325. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan inevstor mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, TPIA, CPIN, ISAT, BBRI, dan ULTJ. (*)
Related News
Terseret Wall Street, IHSG Kembali Koreksi
IHSG Rebound, Angkut Saham PTRO, BUVA, dan BFIN
IHSG Anjlok 0,65%, 10 Sektor Tergelincir
Pemerintah Siapkan Subtitusi Bagi Pedagang Pakaian Bekas Impor
Serbuan Baja Impor Ancam Industri Nasional, PU Didesak Lakukan ini
IHSG Melemah 0,38% di Sesi I, Hanya Dua Sektor Mampu Menguat





