Lanjut Menguat, IHSG Uji Level 7.300

Seseorang berjalan melintas dengan latar layar menampilkan pergerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks utama di Wall Steet pekan lalu ditutup melemah. Itu menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memberlakukan tarif 50 persen terhadap Uni Eropa. Pengenaan tarif tersebut mulai berlaku efektif sejak 1 Juni 2025 mendatang.
Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif 25 persen terhadap impor iPhone yang tidak diproduksi di AS. Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,65 persen menjadi 7.214. Selama pekan lalu, indeks bergerak sideways dengan kecenderungan menguat.
Itu ditopang sentimen positif penurunan BI Rate, penguatan rupiah, dan minat beli investor asing. Berdasar teknikal weekly, stochastic masih berada di area overbought, namun belum menunjukkan pembalikan arah. Bollinger bands menandakan volatilitas tinggi, dan masih ada potensi naik, meski overbought dalam jangka pendek.
Histogram MACD masih menunjukkan momentum positif. Dan, volume masih menunjukkan minat beli cukup besar. Namun, perlu diwaspadai potensi profit taking menjelang long weekend. Sehingga indeks pekan ini diperkirakan melanjutkan konsolidasi pada rentang 7.200-7.300.
Sementara itu, pemerintah berencana mengumumkan langkah stimulus pada 5 Juni 2025 untuk mendorong aktivitas ekonomi. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyodorkan sejumlah saham untuk bahan koleksi. Yaitu, KLBF, TOWR, MBMA, AUTO, dan BBYB. (*)
Related News

Harbolnas 2025 Targetkan Transaksi Produk Lokal Hingga Rp35 Triliun

Pemerintah Beri Relaksasi KUR Perkebunan Tebu

IHSG Tumbang 1,66 Persen ke Level 7.638 di Sesi I

KPPU Dalami Kelangkaan BBM di SPBU Swasta

Wall Street Menyala, IHSG Susuri Zona Merah

Efek Reshuffle, IHSG Lanjut Koreksi