EmitenNews.com - PT Wir Asia alias WIR Group (WIRG) akan melakoni debut di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini, Senin (4/4). Menjadi perusahaan tercatat ke-13 tahun ini, Wir Asia menjajakan maksimal 2.337.090.000 atau  2,33 miliar saham setara 20 persen ke publik. 


Menyegel harga initial public offering (IPO) senilai Rp168 per saham, Wir Asia akan meraup dana Rp392,63 miliar. Perseroan menunjuk Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Saat bersamaan, Wir Asia menerbitkan maksimum 771.239.700 waran seri I atau maksimal 8,25 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.


Waran seri I mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 12 bulan terhitung enam bulan sejak diterbitkan. Waran seri I memberi hak kepada pemegangnya melakukan pembelian saham baru dengan harga pelaksanaan Rp188 per saham, dapat dilaksanakan enam bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yaitu mulai 7 Oktober 2022 sampai 6 Oktober 2023. 


Pemegang saham Wir Asia pra-IPO antara lain PT Laut Biru Teknologi 36,01 persen, PT WIR Global Kreatif 22,46 persen, Angga Yudhitama Putra 7 persen, dan PT TPG Lab 4 persen. Selain itu, Zannuba Arifah Chafson Rahman atau akrab dikenal Yenny Wahid, PT Star Pacific (LPLI), Pieter Tanuri, Agus Lasmono, Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat alias Arjad Rasjid, dan beberapa nama lain.


Sekadar informasi, Laut Biru merupakan entitas besutan mantan bos PT Alam Sutera Realty (ASRI) Tri Ramadi. Setelah meninggalkan Alam Sutera, Tri mendirikan Vasanta Group. Selain Tri, Yenny Wahid, putri mendiang presiden RI ke-4 Gus Dur memegang 2,4 persen saham perseroan.


Selanjutnya, Pieter Tanuri sebagai salah satu businessman dibalik PT Multistrada Arah Sarana (MASA) dan pemegang saham Bali United (BOLA) memiliki 0,51 persen saham Wir Asia. Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat sebagai direktur utama PT Indika Energy (INDY) memegang 0,13 persen saham perseroan. (*)