EmitenNews.com - Investor global mulai bergairah. Pelaku pasar kembali masuk pasar. Itu menyusul imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) berdurasi 10 tahun turun. Tepatnya, terpangkas lebih lima basis points (bps) menjadi 1,54 persen dari sebelumnya 1,62 persen.
Merespons itu, Wall Street parkir di zona hijau. Indeks Nasdaq surplus 3,69 persen menjadi 13.073,82. Indeks S&P 500 tumbuh 1,4 persen menjadi 3.875,44. Indeks Dow Jones menguat tipis 30,30 poin atau 0,1 persen menjadi 31.832,74.
Saham teknologi menjadi buruan trader. Saham Tesla meroket 19,6 persen setelah lima hari tertekan. Itu menjadi penguatan terbesar sejak Februari 2020. Saham Apple surplus 4 persen, Facebook empat persen, saham Microsoft 2,5 persen, dan Netflix menguat 2,5 persen.
Selanjutnya, saham Amazon terbang 3,8 persen, dan indeks saham acuan teknologi reli 4,3 persen. Sementara mayoritas bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan Selasa (9/3). ASX 200 tumbuh 0,47 persen, HSI naik 0,81 persen, KOSPI minus 0,67 persen, Nikkei menguat 0,99 persen, dan SSEC turun 1,82 persen.
Pergerakan cenderung menguat terjadi di tengah sentimen positif menyusul pengesahan paket stimulus fiskal oleh Senat Amerika Serikat (AS) senilai USD1,9 triliun. Stimulus itu, mencakup bantuan langsung tunai USD1.400 per orang dengan pendapatan di bawah USD80 ribu per tahun.
Sayangnya, sentimen baik itu gagal menulari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menyudahi perdagangan Selasa (9/3), Indeks kembali terkoreksi 0,78 persen ke posisi 6.199,65. Sentimen negatif dari domestik membayangi pergerakan Indeks, setelah pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro hingga 22 Maret 2021. Praktik PPKM meluas menjangkau Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sumatera Utara (Sumut).
Karena itu, sepanjang perdagangan kali ini, Indeks akan berayun di kisaran level support 6.119, dan resistance 6.293. Sejumlah saham layak beli antara lain Gajah Tunggal (GJTL) Rp910, Bank Mandiri (BMRI) Rp6.700, Ace Hardware Indonesia (ACES) Rp1.660, dan Waskita Karya (WSKT) Rp1.465. ”Dan, rekomendasi jual saham Matahari Putra Prima (MPPA) Rp240,” tutur Equity Research Analyst Victoria Sekuritas Michael Alexander Santoso, Rabu (10/3). (abm)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha