EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali melanjutkan koreksi. Mengikuti sentimen bursa regional cenderung melemah. Lalu, tekanan saham teknologi masih akan berpotensi berlanjut.
Selain itu, outflow investor asing berpotensi berlanjut di tengah spekulasi kenaikan suku bunga, dan prospek ekonomi terkait resesi. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.775, dan resisten 6.840,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Kamis (8/12).
Secara teknikal, Indeks setelah breakdown support dari fase konsolidasi diikuti indicator stochastic, dan MACD telah dead cross, support selanjutnya berada di level 6.747. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain PTRO, JSMR, MIKA, HMSP, dan ADRO.
Menyudahi perdagangan kemarin, Indeks anjlok 1,07 persen menjadi 6.819. Beberapa sektor mengalami koreksi di antaranya transportasi dan logistik minus 1,73 persen, teknologi tereduksi 1,59 persen, dan infrastruktur menukik 1,08 persen. Investor asing membukukan net sell pasar reguler Rp2,37 triliun. Saham paling banyak dijual investor asing antara lain BBCA, TLKM, dan BBNI.
Sementara itu, ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali tertekan. Para investor melihat kenaikan suku bunga pada pertemuan The Fed mendatang. Selain itu, beberapa institusi global memberikan forecast lebih rendah terhadap saham Apple Inc, dan Tesla Inc.
Kemudian, prospek ekonomi kurang baik tahun depan juga diutarakan para institusi global. Pagi ini, bursa Asia menyusuri zona merah. Indeks Nikkei 225 melepuh 0,73 persen, dan indeks Kospi terkoreksi 0,42 persen. (*)
Related News

IHSG Naik 0,22 Persen di Sesi I, 3 Saham Tambang LQ45 Penggeraknya

Asosiasi Logistik Dukung Permen Komdigi Atur 'Free Ongkir'

Rasio Kewirausahaan Indonesia Tinggi, Tapi Nilai Tambahnya Rendah

Waspada! IHSG Potensial Lakoni KoreksiĀ

Belum Terbendung, IHSG Siap Langkahi 7.140

IHSG Makin Agresif, Serok Saham CMRY, ENRG, dan BRMS