EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak terbatas cenderung melemah mengekor bursa regional. Selain itu, dari dalam negeri akan menunggu isyarat Bank Indonesia (BI) soal suku bunga pada minggu ini.
Di samping itu, hari ini pelaku pasa masih menunggu rilis loan growth di tengah kenaikan suku bunga. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.770, ressten 6.840,” tutur Lukman Hakim, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Senin (19/12).
Secara teknikal, Indeks sedang konsolidasi minor, dan akan menguji area resistance. Namun, beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain AGII, BRPT, CPIN, BMRI, BBCA, dan BBYB.
Menyudahi perdagangan akhir pekan lalu, Indeks surplus 0,89 persen menjadi 6.813. Beberapa sektor mengalami penguatan di antaranya basic materials naik 1,53 persen, financial melejit 0,92 persen, dan energi melesat 0,88 persen. Investor asing membukukan net sell di pasar reguler Rp351 miliar. Saham paling banyak dijual investor asing antara lain AMRT, ASII, dan BCBA.
Sementara itu, ketiga indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak melemah. Pelaku pasar merespons negatif isyarat hawkish The Fed. Yaitu mengerek proyeksi suku bunga tahun depan pada FOMC Desember 2022.
Selain itu, inflasi AS telah mengalami tren penurunan namun masih di angka 7 persen untuk inflasi tahunan. Pagi ini, bursa Asia telah menyusuri zona merah. Indeks Nikkei 225 melemah 1,05 persen, dan indeks Kospi terkoreksi 0,56 persen. (*)
Related News
RI Kurang Kapal Penangkap Ikan, Prabowo Dorong PTDI Gandeng Embraier
Tekanan Jual Reda, IHSG Potensial Rebound
Target Pungutan Ekspor Sawit Diturunkan, ini Rekomendasi Analis
Saham Telekomunikasi Jadi Unggulan Hari ini, Coba yang Berikut
Wall Street Meroket, IHSG Konsisten Negatif
IHSG Lesu, Koleksi Saham JSMR, TLKM, dan ANTM