Mengekor Wall Street, Koreksi Bayangi IHSG

Seseorang tampak mengabadikan pergerakan IHSG via ponsel pintar. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi mayoritas melemah tipis. Itu terjadi setelah The Fed memberi sinyal tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga acuan. The Fed kembali mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,50 persen, atau sesuai ekspektasi pasar.
Keputusan tersebut kembali diambil karena The Fed masih menunggu dampak kebijakan tarif diterapkan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Tahun ini, The Fed memberi sinyal akan memangkas suku bunga acuan sebanyak dua kali di tengah adanya potensi stagflasi.
Koreksi mayoritas indeks bursa Wall Street itu, diprediksi akan menjadi sentimen negatif pasar. Sementara lonjakan harga beberapa komoditas seperti minyak mentah, batu bara, crude palm oil (CPO), gas, nikel, timah, dan pulp berpeluang menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Oleh sebab itu, indeks diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 7.050-6.990, dan resistance 7.165-7.220. Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menjagokan saham-saham berikut. Yaitu, ANTM, BRPT, TLKM, INTP, BTPS, dan ADMR. (*)
Related News

IHSG Akhirnya Bangkit 0,91 Persen ke Level 8.124

Pemerintah Banjiri E-Katalog dengan Produk-Produk Lokal

Nilai Pasar Global Industri Furnitur Capai USD660 Miliar; SDM Digenjot

Regulasi Baru TKDN Prioritaskan Produk Lokal dan Pacu Investasi

Mentan: Entas Kemiskinan Tak Boleh Ego Sektoral dan Birokrasi Panjang

IHSG Naik 0,93 Persen di Sesi I, MAPI, UNVR, KLBF Top Gainers LQ45