Metrodata (MTDL) Incar Pendapatan Rp1 T di 2023, Ini Sektor Pendorongnya
EmitenNews.com - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), emiten Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Digital, khususnya di bidang Solusi dan Konsultasi digital serta Distribusi digital, mengincar pendapatan Rp 1 Triliun dari sektor publik di tahun 2023. Ini didasari pada masifnya transformasi digital di BUMN dan lembaga pemerintah yang membutuhkan solusi digital dari Perseroan.
Pertumbuhan jumlah order kontrak di sektor ini sangat besar, mencapai tiga kali lipat. Di tahun 2021 Perseroan memperoleh pendapatan Rp 232 miliar dan di akhir tahun 2022 diperkirakan akan mencapai Rp 700 miliar. Diharapkan pencapaian ini akan terus meningkat sehingga di tahun 2023 target sebesar Rp 1 triliun dapat tercapai.
Selain sektor publik, peluang bisnis Solusi dan Konsultasi di sektor digital native juga semakin terbuka. Ini dipicu oleh sejumlah startup dan unicorn yang harus melakukan efisiensi, termasuk di bidang IT sehingga membutuhkan solusi digital.
"Saat ini kontribusi terbesar unit bisnis Solusi dan Konsultasi berasal dari sektor perbankan dan jasa keuangan, telekomunikasi, dan migas. Peluang di sektor lainnya seperti sektor publik dan digital native masih sangat terbuka karena masifnya transformasi digital di sektor ini. Kami sangat fokus pada sektor ini untuk mencapai target tahun ini," kata Presiden Direktur MTDL, Susanto Djaja dalam keterangan resmi Rabu (18/1).
Unit bisnis Solusi dan Konsultasi memiliki delapan pilar solusi digital Metrodata, yaitu Cloud Services, Big Data & Analytics, IT Security, Hybrid IT Infrastructure, Business Application, Digital Business Platform, Consulting & Advisory Services, dan Managed Services. Layanan tersebut untuk menjawab peluang dari transformasi digital yang terus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Salah satu solusi yang patut disorot karena pertumbuhannya yang cepat adalah bisnis Cloud karena mampu tumbuh 63% YoY di kuartal III 2022.
Pendapatan MTDL dari Cloud diperkirakan akan terus naik karena didukung oleh tren beralihnya ke langganan berbasis Cloud yang semakin banyak diminati. Selain itu, peluang di consulting security juga semakin besar, karena tingkat serangan digital seperti ransomware yang semakin merusak bahkan bisa menghentikan bisnis perusahaan.
Sedangkan di unit bisnis Distribusi, Perseroan mendistribusikan hampir 90% dari brand IT yang ada di Indonesia. Pada tahun 2022, terdapat penambahan lima produk IT yang ditangani, yang semakin melengkapi portfolio produk-produk MTDL. Dengan luasnya portfolio tersebut, risiko bisnis dapat tersebar sehingga bisnis Perseroan akan tetap stabil walaupun terdapat goncangan pada merek-merek tertentu.
Selain terus menambah portfolio produk, Perseroan juga akan terus memperbesar channel coverage di semua sektor bisnis dan meningkatkan kerjasama dengan vendor-vendor yang memiliki potensi untuk berkembang. Saat ini Perseroan telah memiliki 5.200 channel partner dan 3.700 dealer aktif di 20 lokasi di 150 kota di Indonesia. Distribusi melalui omnichannel baik offline dan online juga sudah dilakukan untuk mempermudah transaksi dengan pelanggan.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M