EmitenNews.com - Agung Podomoro Land (APLN) sukses melunasi seluruh pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD). Kondisi itu, langsung mendapat respons positif dari Moody’s Rating. Lembaga pemeringkat surat utang global itu, menaikkan peringkat Corporate Family Rating (CFR) APLN sebanyak 2 notch dari Caa3 menjadi Caa1.

Selanjutnya, Moodys merevisi prospek menjadi stabil dari sebelumnya negatif. Lompatan peringkat dari Moody’s itu, mencerminkan risiko pembiayaan kembali bagi APLN menurun. tidak kalah penting, peningkatan penjualan pemasaran telah berhasil dicapai oleh perusahaan. 

“Kami menyambut positif keputusan Moody’s Rating menaikkan peringkat utang APLN. Kenaikan peringkat ini menunjukkan pelunasan utang USD, dan strategi pengelolaan pinjaman dilakukan secara prudent, disiplin, dan terukur telah memberikan dampak positif terhadap proyeksi kinerja APLN ke depan,” jelas Justini Omas, Corporate Secretary APLN.

Pada semester I-2024 APLN telah melunasi seluruh pinjaman Senior Notes milik anak usaha di Singapura, APL Realty Holdings Pte.Ltd., senilai USD300 juta. Pada 3 Juni 2024, APLN membayar sisa pinjaman sebesar USD131,96 juta. Sebelumnya, pada Juli 2023 APL Realty telah melakukan tender offer, dan berhasil membeli kembali sebagian senior notes tersebut sebanyak USD168,04 juta. 

Pelunasan USD tersebut memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Selain terhindar dari risiko fluktuasi nilai tukar, APLN juga lebih leluasa dalam mengatur kembali beban pinjaman. Setelah pelunasan pinjaman USD, dalam dua tahun ke depan APLN juga terbebas dari tekanan utang. 

“Pelunasan pinjaman USD dibiayai melalui pinjaman dalam mata uang rupiah dari Bank Danamon. Kami bersyukur Bank Danamon juga memperpanjang masa jatuh tempo pinjaman tersebut, sehingga APLN memiliki ruang lebih luas untuk membiayai proyek-proyek properti,” ungkap Justini. 

Dalam melunasi pinjaman USD yang terbit pada 2017 itu, APLN mendapat fasilitas pinjaman dari Bank Danamon dalam mata uang rupiah. Sampai 27 Mei 2024, APLN telah menarik pinjaman dalam mata uang rupiah dari Bank Danamon Rp2,95 triliun. 

“Dukungan perbankan nasional ini menjadi bukti tentang rekam jejak positif dan prospek bisnis APLN ke depan. Kami yakin dengan besarnya kebutuhan sektor perumahan terus meningkat, APLN akan mampu mengoptimalkan peluang itu melalui berbagai proyek properti yang menjangkau beragam segmen konsumen di Indonesia,” ujar Justini. 

Pada semester I–2024, APLN mampu mencapai kinerja solid. Perusahaan mencatat laba komprehensif Rp62,2 miliar, membalikkan kondisi rugi periode sama tahun sebelumnya Rp53,2 miliar. Pembangunan berbagai proyek properti menjadi katalis lonjakan marketing sales semester I-2024 tumbuh 38 persen menjadi Rp796,3 miliar (diluar PPn), dari periode tahun sebelumnya Rp578,5 miliar. 

Lonjakan marketing sales semester I tahun ini membuat perusahaan mampu menjaga penjualan, dan pendapatan usaha mencapai Rp 1,89 triliun, naik tipis dibanding periode sama tahun 2023 sebesar Rp1,87 triliun. Sementara berkat kebijakan efisiensi, laba kotor APLN tumbuh 10,3 persen menjadi Rp729,8 miliar dari periode sama tahun lalu Rp662,0 miliar.

“Salah satu fokus kami mendorong penyelesaian proyek-proyek properti sehingga bisa melakukan serah terima unit kepada konsumen tepat waktu. Itu bagian dari komitmen Agung Podomoro selama lebih setengah abad menjalankan bisnis properti di Indonesia,” tegas Justini. (*)