Naik Tipis, Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) Tabulasi Laba Tahun 2022 Rp8,24 Miliar
EmitenNews.com—PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) membukukan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp8,24 miliar atau meningkat lebih dari 5% jika dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp7,84 miliar.
Pada tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp373,04 miliar atau naik tipis dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp366,45 miliar. Perbaikan performa laba dengan pendapatan usaha tersebut dihasilkan dari efisiensi dan efektivitas operasional yang dilakukan oleh Perseroan.
Laba kotor tahun 2022 dicetak sebesar Rp57,05 miliar atau naik 12,06% jika dibandingkan dengan tahun 2021.
Direktur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk, Heru Firdausi Syarif mengungkapkan performa di tahun 2022 merupakan hasil dari proses konsolidasi. Langkah ini telah berhasil mengangkat performa baik dalam hal pertumbuhan maupun efisiensi operasional.
"Dengan raihan kontrak baru di tahun ini yang sudah memperlihatkan peningkatan yang signifikan, perseroan optimis bisa meraih pertumbuhan yang lebih tinggi," ujar Heru dalam keterbukaan informasi publik BEI, Rabu (5/4).
Dalam hal perolehan kontrak baru, pada tahun 2022 Perseroan telah membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp814,7 miliar meningkat signifikan dibandingkan raihan kontrak baru sepanjang tahun 2021 yang hanya sebesar Rp167 miliar. Kontrak baru di tahun 2022 berasal dari proyek infrastruktur jalan seperti proyek Tol Solo - Jogja seksi 1, bangunan pendidikan, Rumah Sakit, high rise building, dan proyek pembangunan jalan kawasan.
Dalam hal meningkatkan porsi proyek infrastruktur dalam portofolio kontrak perseroan meningkat signifikan sejalan dengan langkah transformasi bisnis perseroan untuk peningkatan di bisnis infrastruktur, pasca kehadiran PT Global Dinamika Kencana (GDK) sebagai pengendali baru serta telah dilakukannya akuisisi kepemilikan di PT Dirgantara Yudha Artha (DYA).
"Kami optimis di tahun 2023 akan mampu menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik, meskipun dibayangi dengan perkiraan resesi global dan tekanan terhadap laju pertumbuhan ekonomi domestik," tutup Heru.
Related News
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya
Pendapatan Oke, Laba NCKL Kuartal III 2024 Tembus Rp4,83 Triliun
Transaksi Beres, Menantu Megawati Siap Tender Wajib Saham MINA
Harga Miring, Sejahtera Raya Repo 55 Juta Saham IMAS Rp652 per Helai
Melejit 42,98 Persen, SMRA Kuartal III 2024 Raup Laba Rp933,7 Miliar
Diskon! Tencent Lego 251,66 Juta Saham FILM Rp1.200 per Lembar