Nyala IHSG Lanjut, Serok Saham BMRI, AADI, dan TPIA
Seseorang berjalan di bagian teras depan gedung Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu menguat 0,53 persen menjadi 8.051. Transaksi perdagangan disertai dengan kemunculan volume pembelian. Posisi indeks saat ini masih berpeluang melanjutkan tradisi penguatan namun perlu mewaspadai sapuan koreksi.
Sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 22 September 2025, indeks akan mengitari area support 7.899-7.848, dan posisi resistance 8.063-8.098. Berdasar data itu, MNC Sekuritas menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut.
Yaitu, Adaro Andalan (AADI) buy on weakness Rp6.825-7.000 per saham dengan proyeksi Rp7.425-7.650 per helai, dan stop loss Rp6.700 per lembar. Bank Mandiri (BMRI) buy on weakness Rp4.070-4.250 dengan target Rp4.580-4.730 per lembar, dan stop loss Rp3.990 per eksemplar.
Merdeka Battery Materials (MBMA) buy on weakness Rp450-466 per helai dengan proyeksi harga di kisaran Rp500-525 per saham, dan stop loss Rp436 per eksemplar. Chandra Asri Pacific (TPIA) sell on strength di kisaran Rp8.050-8.100 per lembar. (*)
Related News
IHSG Menguat 0,25% di Sesi I, Saham Teknologi dan Properti Ngegas
Jumlah Mobil Listrik di Jatim 3.500 Unit
Tumbuh 5,19 Persen, ILMATE Sumbang 24,75 Persen Industri Pengolahan
Ditengah Kabar IPO, Neo Energy Dikabarkan Gandeng Volkswagen Group
Lanjut Menguat, IHSG Uji Level 8.454
IHSG Konsisten Menguat, Angkut Saham WIFI, ARTO, dan TOBA





