EmitenNews.com - Alamtri Minerals (ADMR) optimistis ekspansi proyek smelter aluminium bakal mendongkrak kinerja. Smelter aluminium itu, tengah dibangun perseroan melalui anak usaha yaitu Kalimantan Aluminium Industry (KAI). Smelter itu, diperkirakan mulai beroperasi secara bertahap (first pot operation) pada akhir 2025. 

Pada fase pertama, smelter aluminium tersebut diproyeksi akan memiliki kapasitas produksi sampai 500 ribu ton aluminium ingot per tahun. Kapasitas produksi itu, berdasar rencana akan ditingkatkan hingga 1,5 juta ton aluminium ingot per tahun terbagi dalam beberapa fase pengembangan di tahun-tahun berikutnya.

Sampai kuartal kedua 2025, pekerjaan struktur baja utama di area smelter aluminium KAI telah hampir selesai, diikuti dengan konstruksi bangunan, dan pemasangan peralatan utama untuk potroom, sistem anoda, dan fasilitas pendukung. 

Kemudian pada area jetty, peralatan utama termasuk alat bongkar muat telah berhasil dipasang, dan pekerjaan konstruksi dilanjutkan dengan pemasangan sistem kelistrikan, dan kabel. Lalu pada area asrama, beberapa bangunan telah selesai dibangun, yang dilanjutkan dengan pembangunan struktur utama, dan utilitas.

Periode 30 Juni 2025, perseroan memiliki aset dalam pembangunan sebesar USD892 juta. Itu terdiri dari bangunan, pabrik, dan infrastruktur USD616 juta. Lalu, mesin, peralatan, dan kendaraan USD224 juta. Kemudian, jalan dan jembatan USD52 juta. Nah, proyek-proyek berhubungan dengan bangunan, pabrik, dan infrastruktur meliputi smelter aluminium, camp karyawan, gudang, settling pond, dan infrastruktur tambang lainnya. 

Proyek itu menyedot anggaran USD616 juta dengan porsi terbesar untuk smelter aluminium. Perseroan memperkirakan proyek pembangunan infrastruktur dapat mendukung pertumbuhan volume produksi dalam jangka panjang, dan dari proyek smelter aluminium akan menghasilkan volume produksi 500 ribu ton saat smelter aluminium telah beroperasi penuh.

Selanjutnya, aset dalam pembangunan diperkirakan akan terus bertambah karena perseroan, melalui anak usaha yaitu KAI, masih dalam tahap konstruksi proyek smelter aluminium. Selain itu, proyek infrastruktur penunjang tambang juga akan bertambah sesuai perkembangan tambang. Pendanaan dapat dilakukan baik menggunakan hasil kegiatan operasional perseroan maupun dari pihak eksternal, jika dibutuhkan. (*)