EmitenNews.com – Optimistis betul Bank Indonesia. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Destry Damayanti menilai, perekonomian Indonesia tahun 2021, lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini 4,8 persen hingga 5,8 persen. Pemerintah tak kalah percaya diri. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mematok angka 5,5 Persen. "Melihat praktik ekonomi saat ini kami memperkirakan 2021 ini ekonomi kita akan membaik dengan pertumbuhan 4,8 persen sampai 5,8 persen," kata Deputi Gubernur BI Destry Damayanti dalam Forum Diskusi Salemba bertajuk: Outlook Perekonomian Indonesia 2021, Jakarta, Sabtu (30/1/2021). Perihal ancaman inflasi, Destry menyebut selama 2020 tetap terjaga rendah, 1,68 persen. Bank Indonesia optimistis inflasi akan tetap terjaga dengan arah atas di kisaran 3 persen plus minus 1 persen. "Inflasi kita ini rendah sekali 1,68 persen di 2020. Kami optimistis tetap terjaga di 3 plus minus 1 persen dengan arah ke atas." Pertumbuhan ekspor juga dinilai berdampak positif kepada perekonomian nasional. Kinerja ekspor ini memberikan keseimbangan pada tahun 2020. Selain itu, kata Destry, current defisit diperkirakan terjadi peningkatan terbatas tahun 2021 menjadi -1 persen sampai -2 persen. "Current account kita sekitar -0,5 persen. Diperkirakan ada peningkatan terbatas dengan current account defisit minus 1 sampai minus 2 persen." Pihak pemerintah tak optimistisnya. Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 mampu 5,5 persen. Prediksi itu dilambung di tengah lembaga internasional yang memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini lebih rendah. Dengan dimulainya program vaksinasi untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, diyakini bisa mempercepat proses pemulihan ekonomi RI. Dalam webinar bertajuk Covid-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Rabu (27/1/2021), Airlangga menyebutkan, berbagai lembaga internasional menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 itu antara 4,4 persen sampai 4,8 persen. Pemerintah mematok angka ekonomi kita tumbuh 4,5 persen sampai 5,5 persen. “Kita lihat program vaksinasi sudah terus didorong. Juga sebagai penggerak di perekonomian nasional," kata Ketua Umum Partai Golkar itu. Melalui vaksinasi diyakini akan mendorong tingkat konsumsi masyarakat yang tengah terpuruk akibat dampak pandemic virus corona penyebab coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Vaksinasi juga dinilai akan meningkatkan realisasi investasi dan ekspor setelah adanya peningkatan sistem kekebalan tubuh masyarakat di masa kedaruratan kesehatan ini. Karena itu, pemerintah terus berupaya mempercepat proses distribusi vaksin ke berbagai wilayah Indonesia. Karena menurut Airlangga, percepatan distribusi vaksin yang akan menjadi game changer. ***