EmitenNews.com - Maja Agung Latexindo (SURI) mematok raihan dana initial public offering (IPO) senilai Rp215,36 miliar. Itu dengan menjajakan saham perdana maksimal 1.266.875.000 helai alias 1,26 miliar eksemplar. Saham baru tersebut dibalut dengan harga pelaksanaan Rp170 per lembar.


Harga itu merupakan titik tertinggi dari skema kala book building di kisaran Rp160-170. Penawaran umum mulai 1-5 Desember 2023. Tanggal penjatahan pada 5 Desember 2023. Distribusi pada 6 Desember 2023. Dan, tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Desember 2023. 


Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Shinhan Sekuritas. Dana hasil IPO sekitar 49,45 persen setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebagai capital expenditure (capex). Rinciannya, 20,26 persen untuk pengembangan bangunan gudang, pabrik, dan kantor di Deli Serdang, Sumatera Utara. Lalu, 24,55 persen untuk penambahan, dan remodifikasi mesin produksi. 


Lalu, alokasi capex 3,11 persen  akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pengelolaan limbah, dan sekitar 1,53 persen akan digunakan untuk pengembangan software penunjang operasional. Berikutnya, Dana Hasil IPO sekitar 50,55 persen untuk operational expenditure (opex). 


Dengan rincian alokasi Opex yaitu 9,61 persen untuk penambahan daya listrik di area pabrik, dan 40,49 persen untuk modal kerja. Antara lain namun tidak terbatas pada biaya pemasaran, pembelian persediaan bahan baku, dan bahan penunjang guna mendukung kegiatan usaha. 


Pemegang saham Maja Agung Latexindo sebelum IPO Hansen Jap 99,996 persen, dan Imelda Lin 0,004 persen. Jadi, pengendali perseroan Hansen. Hansen akan tetap menjadi pengendali paling kurang selama 12 bulan setelah pernyataan pendaftaran efektif. Hansen pemegang saham pengendali Haloni Jane (HALO). Per 31 Oktober 2023, ia menguasai 80,29 persen saham Haloni Jane. Haloni Jane baru mencatat saham perdana di BEI pada 8 Februari 2023.


Maja Agung Latexindo bergerak bidang produsen sarung tangan latex. Per 31 Mei 2023, penjualan bersih Rp9,08 miliar. Turun jauh dari periode sama 2022 saat itu Rp67,83 miliar. Rugi periode berjalan hingga Mei 2023 Rp5,91 miliar, dari laba periode berjalan Rp8,76 miliar dari edisi Januari-Mei 2022. (*)