EmitenNews.com - Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) secara mengejutkan memecat dua direktur perseroan. Tindakan dewan komisaris itu menjadi pertanyaan kalangan pelaku pasar. Pemecatan itu, telah dilakukan pada 9 Juli 2024.

Pemberhentian itu, menyambangi Direktur Keuangan yaitu Ingo Lothar Steil, berkebangsaan Jerman, dan Iwan Sanyoto sebagai Direktur Operasional. Kedua pentolan perusahaan itu, dinonaktifkan setelah RUPSLB di gelar.

Namun, keputusan itu diketok berdasar keputusan dewan komisaris setelah rapat umum pemegang saham pada 17 Mei 2024. Di mana, masa jabatan seluruh dewan komisaris, dan direksi hasil RUPSLB saat itu dikukuhkan sampai dengan rapat umum pemegang saham tahunan tahun buku 2025.

Anehnya, pencopotan itu mengejutkan karena sebelumnya kontribusi kedua direksi itu dianggap sangat maksimal, dan mampu membuat kinerja lebih baik setiap tahun. Kekosongan jabatan direktur operasional, dan direktur keuangan secara tidak langsung membuat pincang kondisi manajerial sang emiten itu.

Secara historis, Iwan Sanyoto adalah motor bisnis perseroan. Mampu mengerek kinerja sepanjang 16 tahun terakhir dengan segala pengalaman sektor industri kimia anorganik dan gas. Iwan merupakan sosok tangguh. Menjadi ujung tombak pengembangan, dan penjualan perseroan.

Direktur Utama perseroan yaitu Rini Dwiyanti. Ia putri pemilik dan penerima manfaat terakhir yaitu Effendi sekaligus komisaris utama perseroan. Secara garis besar, emiten ini merupakan perusahaan keluarga. Di mana, saham mayoritas masih dikuasai keluarga Effendi dengan porsi kepemilikan 62,91 persen, dan publik hanya 30,10 persen.

Tidak hanya itu, Welly Sumanteri, putra Effendi juga menduduki jabatan strategis Surya Biru Murni yaitu wakil direktur utama. ”Pencopotan itu untuk penyegaran anggota direksi,” tegas Mazdauli Siringoringo, Corporate Secretary Surya Biru Murni.

Sebelum RUPSLB, jajaran komisaris dan direksi Surya Biru Murni antara lain Komisaris Utama Effendi, Komisaris Independen M. Slamet Brotosiswoyo, dan Komisaris Dinawati. Sedang Direktur Utama Rini Dwiyanti, anak dari Komisaris Utama Effendi, Wakil Direktur Utama Welly Sumanteri, Direktur Operasional Iwan Sanyoto, dan Direktur Keuangan Ingo Lothar Steil.

Setelah RUPSLB, nama Ingo tidak lagi menjabat sebagai salah satu direksi perseroan. Ada calon Direktur Independen bernama Carsen Finrely. Di mana, Carsen itu, merupakan anak dari seorang komite audit Surya Biru Murni yaitu Gilbert Rely.

Namun perlu diketahui oleh pelaku pasar dan investor SBMA secara khusus, perseroan baru akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menentukan kelanjutan pemberhentian dua direksi itu pada Selasa, 27 Agustus 2024, mendatang. (*)