EmitenNews.com - PT Sawit Sumbermas sarana Tbk (SSMS) dalam menjalankan bisnis sawitnya mengedepankan prinsip keberlanjutan, transparansi kepada pemangku kepentingan dan publik, serta tanggung jawab atas praktik lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG).

Bahkan SSMS secara proporsional terus mendorong pemenuhan kewajiban menjaga lingkungan dengan patuh terhadap kebijakan No Deforestation, No Peat, No Exploitation (NDPE), perlindungan nilai konservasi tinggi (High Conservation Value) dan stock karbon tinggi (High Carbon Stock), serta patuh pada peraturan pemerintah Pusat secara nasional maupun tingkat daerah.

Guna menyokong ekspansi bisnis keberlanjutan itu, Direktur Utama SSMS Jap Hartono mengungkapkan emiten sawit ini akan mengalokasikan dana sebesar Rp700 miliar untuk Capital Expenditure (CAPEX) atau belanja modal di tahun 2025.

“SSMS merencanakan anggaran belanja modal tahun 2025 Perseroan mencapai Rp700 miliar. Alokasi belanja tersebut rencananya untuk pemeliharaan perkebunan, pembelian mekanisasi alat berat, perawatan mesin, yang lebih besar porsinya adalah untuk infrastruktur dan pembangunan fasilitas di Perkebunan kami,” kata Jap Hartono, dalam keterangannya kepada Media, yang diterima Selasa, 24 Desember 2024.

Adapun sumber pendanaan sebesar itu yang dialokasikan oleh SSMS sebagian besar berasal dari laba akhir tahun 2024 dan dana simpanan Perseroan.

Lebih lanjut Hartono juga menyatakan, dampak dari capex Rp700 miliar ini tentunya akan sangat baik untuk jangka panjang Perseroan, dimana infrastruktur tersebut untuk menunjang produktivitas pekerja dan efisiensi biaya kedepan, selain itu perawatan yang intensif akan bermanfaat bagi kualitas buah kelapa sawit dan peningkatan produksi buah.

“Kami optimis dengan prediksi peningkatan harga CPO di tahun 2025, dan rencana anggaran belanja tahun 2025 yang sudah sangat terukur dan matang, Perseroan diharapkan dapat meningkatkan laba bersih mencapai 80% dibandingkan tahun 2024 ini,” ujar Jap Hartono.

Sebagai gambaran, Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,2 triliun untuk tahun 2024. 

Anggaran ini bertujuan untuk mendukung target peningkatan TBS inti sebesar 10% dan produksi CPO sebesar 15% dibandingkan dengan tahun 2023.

Pada kuartal I-2024, SSMS mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp2,51 triliun, yang merupakan peningkatan sebesar 29,65% secara tahunan. 

Pada kuartal II-2024, SSMS mencatatkan laba bersih sebesar Rp382,4 miliar, yang merupakan peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 sebesar Rp237,8 miliar. Pada kuartal III-2024, laba bersih SSMS naik 19% menjadi Rp609,26 miliar.