Pefindo Kerek Peringkat Summarecon (SMRA) Jadi idA+, Ini Pemicunya

EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengerek peringkat PT Summarecon Agung (SMRA), dan obligasi berkelanjutan III menjadi idA+. Itu mencerminkan profil keuangan kuat khususnya peningkatan indikator leverage, dan arus kas dipicu proyeksi pendapatan lebih baik.
Pefindo menilai sumber pendapatan Summarecon di masa depan dari pra-penjualan area eksisting, terutama Bogor, Serpong, dan pengembangan area, termasuk peningkatan pendapatan segmen pusat perbelanjaan, dan hotel. Prospek peringkat perusahaan tersebut stabil.
Obligor berperingkat idA berkemampuan kuat dibanding obligor sejenis untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Meski begitu, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh perubahan buruk keadaan, dan kondisi ekonomi dibanding obligor dengan peringkat lebih tinggi. Tanda tambah (+) menunjukkan peringkat itu, relatif kuat, dan di atas rata-rata kategori bersangkutan.
Peringkat itu, mencerminkan posisi pasar Summarecon kuat dalam industri properti, kualitas aset baik, dan pendapatan berulang cukup. Namun, peringkat dibatasi risiko pengembangan proyek baru di area baru, dan karakteristik industri properti sensitif terhadap perubahan kondisi makroekonomi.
Peringkat dapat dinaikkan kalau Summarecon secara konsisten mencapai target pra-penjualan, pendapatan, EBITDA, dan disertai leverage keuangan tetap konservatif. Peringkat dapat dilorot kalau perusahaan membukukan pra-penjualan lebih rendah dari target, dan progres penyelesaian pembangunan properti lebih lama dari perkiraan. Itu dapat menyebabkan pengakuan pendapatan tidak mencapai target.
Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan kalau utang perusahaan lebih besar dari proyeksi, mengakibatkan struktur permodalan lebih agresif. Summarecon bergerak bidang properti dengan klasifikasi menjadi tiga divisi yaitu pengembangan properti, properti investasi, serta leisure dan hospitality.
Proyek properti utama berlokasi di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Makassar, dan Bogor. Per 31 Desember 2021, pemegang saham Perusahaan terdiri dari PT Semarop Agung 33,83 persen, Liliawati Rahardjo 1,38 persen, Harto Djojo Nagaria 0,12 persen, dan publik 64,67 persen. (*)
Related News

Harga Premium, Pengendali AIMS Kembali Lego 20,2 Juta Lembar

Konsisten, Saham ELSA Sentuh Level Tertinggi 8 Tahun Terakhir

Laba Susut 15 Persen, Paruh Pertama 2025 YOII Defisit Rp185 Miliar

Grup Sinarmas (SMMA) Suntik Anak Usaha Rp365M, Kenapa?

Perkuat Posisi, Pengendali YELO Serok 709,35 Juta Saham di FCA

BNI Perpanjang Perjanjian Kredit Elnusa Senilai USD70 Juta