EmitenNews.com - Pemerintah Indonesia akan mempertebal kepemilikan saham PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi 61 persen. Itu menyusul usulan tambahan 10 persen dari saat ini 51 persen. Konsekuensinya, kontrak Freeport Indonesia akan diperpanjang 20 tahun hingga 2041 mendatang.


Merespons wacana itu, mantan CEO Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengusulkan tambahan 10 persen saham Freeport Indonesia ditawarkan kepada seluruh rakyat indonesia, sebagai eligible party melalui pasar modal. Di mana, para pemodal dibatasi hanya warga Indonesia.  


”Tujuannya jelas bukan hanya agar pemodal domestik bisa menikmati apa yang tertulis di pasal 33 & 34 UUD 45, tetapi ada transparansi publik terhadap pemanfaatan sumber daya alam terbesar republik ini. Bismillah majulah Indonesia, dan majulah pasar modal indonesia,” tegas Tito. 


Saat ini, pemilik saham mayoritas Freeport Indonesia pemerintah Indonesia 51,2 persen, dan sisanya dikempit Freeport McMoRan. Saham milik pemerintah itu tersebar PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID 26,24 persen, dan 25 persen PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPMM).


Wacana penambahan saham, dan perpanjangan kontrak Freeport Indonesia itu, hasil pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Chairman and Chief Executive Officer Freeport-McMoRan Inc. (FCX) Richard Adkerson di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa, 14 November 2023.


”Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10 persen saham di Freeport dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah capai tahap akhir,” tutur Jokowi kepada Richard Adkerson. Jokowi berharap penambahan saham Freeport tuntas akhir November tahun ini. (*)