EmitenNews.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang pekan terpangkas 1,73 persen menjadi 7.161. Namun, di tengah gerak lesu IHSG itu, ada 10 saham bergerak melawan arus. Menguat signifikan dan menahan kejatuhan IHSG lebih dalam. 

Berdasar data bursa efek Indonesia edisi 11-15 November 2024, terdapat 10 saham menjadi top gainers. Harga saham Pudjiadi & Sons (PNSE) meroket 141,19 persen alias 641 poin menjadi Rp1.095 per lembar dari Rp454. 

Kemudian, Multipolar Technology (MLPT) melejit 113,50 persen atau 17.025 poin menjadi Rp32.025 dari Rp15.000. Saham Dwi Guna Laksana (DWGL) surplus 78,06 persen atau 121 poin menjadi Rp276 dari Rp155. Harga saham Superkrane Mitra Utama (SKRN) melonjak 43,20 persen atau 146 poin menjadi Rp484 dari Rp338. 

Saham Bali Towerindo Sentra (BALI) melejit 31,31 persen alias 310 poin menjadi Rp1.300 dari Rp990. Saham Mulia Boga Raya (KEJU) surplus 25,69 persen atau 370 poin menjadi Rp1.810 dari Rp1.440. Saham Communication Cable Systems Indonesia (CCSI) bertambah 22,88 persen alias 54 poin menjadi Rp290 dari Rp236. 

Saham Janu Putra Sejahtera (AYAM) naik 22,22 persen atau 26 poin menjadi Rp143 dari semula Rp117. Saham Darma Henwa (DEWA) mengalami lonjakan 20,83 persen setara 20 poin menjadi Rp116 dari semula Rp96. Dan, saham Multitrend Indo (BABY) melesat 20,14 persen atau 58 poin menjadi Rp346 dari semula Rp288 per lembar. (*)