EmitenNews.com - Pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM luar Jawa-Bali selama dua minggu ke depan, mulai 23 November hingga 6 Desember 2021. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan meski beberapa indikator level asesmen pandemi sudah mengalami perbaikan namun sejumlah daerah mengalami jumlah kenaikan kasus aktif beberapa minggu terakhir, sehingga perlu diwaspadai untuk menjaga stabilnya kondisi pandemi


Pada periode ini, pemerintah memasukkan indikator capaian vaksinasi sebagai parameter penentuan level PPKM di kabupaten/kota. Daerah dengan vaksinasi dosis pertama di bawah 50 persen dinaikkan sebanyak 1 level PPKM.


“Khusus di luar Jawa-Bali dilakukan perpanjangan 23 November-6 Desember untuk dua minggu, dengan penerapan dilihat dari dosis vaksinasi, yang kurang dari 50 persen dinaikkan 1 level PPKM,” ujar Airlangga usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi PPKM, Senin (22/11/2021), di Kantor Presiden, Jakarta.


Hasil evaluasi Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali kembali dilakukan untuk kondisi seminggu terakhir (16-22 November 2021).


Berdasarkan data 21 November 2021, jumlah Kasus Aktif sebesar 8.126 kasus atau 0,19% dari total kasus. "Ini jauh lebih baik daripada rata-rata global yang sebesar 7,7%, naik jika dibandingkan minggu lalu 7,4%. Dibanding kondisi puncak di 24 Juli 2021, maka persentasenya sudah turun -98,58%," kata Airlangga.


Kasus Konfirmasi Harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 365 kasus, dengan tren penurunan per 21 November sebanyak 314 kasus, atau sudah turun -99,45% dari situasi puncak 15 Juli 2021. Kontribusi dari Jawa-Bali sebanyak 215 kasus (68,47%) dan Luar Jawa-Bali sebanyak 99 kasus (31,53%).


Secara nasional, persentase Tingkat Kesembuhan (Recovery Rate/RR) adalah 96,43%, Tingkat Kematian (Case Fatality Rate/CFR) adalah 3,38%, dengan penurunan total kasus aktif adalah -98,19%.


"Angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Covid-19 Indonesia masih di bawah 1 tetapi mengalami sedikit peningkatan sejak dua pekan terakhir. Peningkatan sedikit atas laju penularan kasus ini akan terus dimonitor dan diwaspadai oleh Pemerintah," tandasnya.


Dilihat dari jumlah kasus aktif di Luar Jawa-Bali, per 21 November 2021 sebesar 4.263 kasus atau 52,46% dari total kasus aktif nasional. Sudah menurun -98,07% dari puncaknya di 6 Agustus 2021.


Kasus Konfirmasi Harian di luar Jawa-Bali per 21 November 2021 berjumlah 99 kasus atau 31,53% dari kasus harian nasional yang sebesar 314 kasus, dengan rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 113 kasus, dan dengan tren penurunan yang konsisten.


Untuk kasus kematian per 21 November 2021 berjumlah 3 kasus dengan total kematian 43.549 kematian (CFR 3,12%). Sedangkan, tingkat kesembuhan harian per 21 November 2021 bertambah 112 orang sehingga menjadi total 1.346.460 orang (RR 96,57%). "Tren penurunan kasus konfirmasi harian dan jumlah kasus aktif, terus terjadi secara konsisten di Luar Jawa-Bali," ujar Menko Airlangga.


Jumlah kasus yang sembuh (RR), kasus kematian (CFR), dan penurunan jumlah total kasus aktif total di Luar Jawa-Bali, yaitu sebagai berikut:

- Sumatera: RR = 96,20% dan CFR = 3,58%, dengan penurunan (jumlah total kasus aktif) -98,34%
- Nusa Tenggara: RR = 97,41% dan CFR = 3,17% dengan penurunan -98,26%
- Kalimantan: RR = 96,75% dan CFR = 3,17% dengan penurunan -99,36%
- Sulawesi: RR = 97,22% dan CFR = 2,64% dengan penurunan -98,98%
- Maluku dan Papua: RR = 95,90% dan CFR = 1,75% dengan penurunan -89,46%


Menko Airlangga menggarisbawahi, terjadi kenaikan kasus konfirmasi dalam 1 minggu pada beberapa Provinsi di Luar Jawa Bali, yakni Nusa Tenggara Timur naik 77 kasus, Kalimantan Barat naik 43 kasus, Riau naik 16 kasus, Kepulauan Bangka Belitung naik 15 kasus, Sulawesi Tenggara naik 6 kasus.


Untuk itu, Pemerintah memutuskan PPKM diperpanjang selama dua minggu ke depan, mulai 23 November - 6 Desember 2021. Kriteria penerapan level PPKM berdasarkan Level Asesmen Situasi Pandemi (Kriteria Tingkat Penularan dan Kapasitas Respon) dan ditambahkan pertimbangan capaian vaksinasi di Kabupaten/Kota (untuk Kabupaten/Kota dengan capaian vaksinasi Dosis-1 <50% akan dinaikkan 1 level). Rinciannya sbb:

- 109 Kabupaten/Kota dengan Penerapan PPKM Level 3, menurun (dari PPKM sebelumnya) 160 Kabupaten/Kota.

- 200 Kabupaten/Kota dengan Penerapan PPKM Level 2, meningkat dari 175 Kabupaten/Kota.