EmitenNews.com - Harum Energy (HRUM) menginvestasikan belanja USD500 juta. Dana taktis itu, jentikkan anak usaha Tanito Harum Nickel (THN) kepada Blue Sparking Energy (BSE). Nantinya, fasilitas pinjaman itu, akan digunakan untuk mengebut proyek high pressure acid leaching.


Proyek itu dirancang untuk memproduksi nickel-cobalt hydroxide intermediate product (MHP - Mixed Hydroxide Precipitate) dengan kapasitas terpasang tahunan sekitar 67 ribu ton setara nikel, dan sekitar 7.500 ton kobalt, termasuk dengan fasilitas, dan infrastruktur pendukung. 


Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang, dan untuk keperluan umum perusahaan. Penarikan pinjaman dapat dilakukan lebih dari satu kali dengan bunga secured Overnight Funding rate (SOFR) plus 2,60 persen per tahun. Itu terhitung sejak setiap pencairan pinjaman sampai jumlah pokok dilunasi seluruhnya.


Pinjaman itu, dapat dikembalikan oleh BSE setiap saat sebelum jatuh tempo, atau secara penuh pada tanggal jatuh tempo. Di mana, jatuh tempo pada tanggal 60 bulan sejak perjanjian pinjaman diteken. Pinjaman dapat dilunasi dengan cara tunai atau, atas kebijakan Tanito Nickel, dikonversi menjadi saham dalam BSE dengan syarat-syarat disepakati bersama. 


Transaksi itu, dilatari perseroan untuk meraih pertumbuhan usaha berkelanjutan. Salah satunya mendiversifikasi usaha melalui ekspansi ke usaha pertambangan, dan pengolahan nikel. Transaksi juga bentuk implementasi ekspansi untuk menciptakan pertumbuhan usaha secara berkelanjutan. BSE saat ini, dalam tahap konstruksi proyek high-pressure acid leaching butuh biaya untuk pengembangan. 


Transaksi itu, diharap tidak hanya untuk memperluas diversifikasi produk nikel perseroan, tapi juga untuk memberi peluang kepada perseroan di pasar bahan baku baterai. ”Pemberian pinjaman untuk membiayai pengembangan, dan konstruksi proyek high-pressure acid leaching besutan BSE, dan pembiayaan kembali utang,” ucap Ray Gunara, Approver Harum Energy. (*)