Proyeksi Verona Indah Pictures (VERN), 2025 Penjualan Tumbuh 48 Persen

Apat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN), di Jakarta, Rabu (25/6/2025). Dok. Ist.
EmitenNews.com - PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) memproyeksikan nilai penjualan sepanjang Tahun Buku 2025 bertumbuh 48,2% menjadi Rp208,57 miliar. Target perusahaan bidang aktivitas produksi, pasca produksi dan distribusi film, video maupun program televisi swasta itu, jauh meningkat dari Rp140,69 miliar pada Tahun Buku 2024.
Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (26/6/2025), Direktur Utama PT Verona Indah Pictures Tbk, Titin Suryani mengemukakan, geliat industri perfilman nasional yang secara konsisten berada di jalur pertumbuhan diyakini akan mendorong peningkatan kinerja operasional maupun kinerja keuangan Verona Pictures sepanjang 2025.
“Kami telah menyusun proyeksi kegiatan usaha tahun 2025, mengalami pertumbuhan signifikan. Perkiraan kinerja bisnis Perseroan telah mempertimbangkan kondisi ekonomi makro maupun kecenderungan perilaku konsumen di tataran ekonomi mikro,” ujar Titin Suryani saat pelaksanaan Public Expose di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Perseroan memproyeksikan pertumbuhan penjualan sepanjang 2025 sebesar 48% (year-on-year) menjadi Rp208,57 miliar, dengan perolehan laba bruto Rp47,97 miliar atau melonjak 75% (y-o-y). Untuk Tahun Buku 2025, laba bersih VERN diperkirakan mencapai Rp20,86 miliar atau melambung dibandingkan capaian di 2024 yang senilai Rp6,92 miliar.
Pada sisi neraca, total aset Verona Pictures per 31 Desember 2025 akan mencapai Rp556,7 miliar atau bertumbuh 3% (y-o-y), ditopang kenaikan ekuitas per akhir Desember 2025 yang juga sebesar 3% (y-o-y) menjadi Rp539,21 miliar.
Jumlah liabilitas VERN per 31 Desember 2025 diperkirakan bisa ditekan 0,45% (y-o-y) menjadi tersisa Rp17,49 miliar.
Pertumbuhan kinerja keuangan maupun kinerja operasional VERN di 2025 akan ditopang kondisi ekonomi makro yang secara umum tetap stabil dan prospek positif industri perfilman di Tanah Air.
Pada Kuartal I-2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tetap lebih tinggi dibandingkan dengan sebagian besar negara lain, yakni sebesar 4,87% (y-o-y). Kendati mengalami perlambatan atau berada di bawah asumsi pemerintah untuk sepanjang 2025 yang sebesar 5,2%, namun tingkat daya beli masyarakat tetap terjaga.
Sumber pertumbuhan tertinggi tetap dari komponen konsumsi rumah tangga
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), sumber pertumbuhan ekonomi di Kuartal I-2025 berdasarkan tingkat pengeluaran, sumber pertumbuhan tertinggi tetap berasal dari komponen konsumsi rumah tangga yang sebesar 2,61%. Secara kewilayahan, pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa mencapai 4,99%, dengan sumber pertumbuhan terbesar dari DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Pada Mei 2025, Indonesia mencatatkan inflasi sebesar 1,6 persen (y-o-y) atau secara year-to-date sebesar 1,19%, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,07. Inflasi yang tetap berada kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) sebesar 1,5%-3,5% ini sekaligus menunjukkan bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga dan berada dalam kecenderungan membaik.
Titin Suryani menyebutkan, stabilitas kondisi ekonomi makro yang dibarengi trend pertumbuhan pesat pada industri perfilman pascapandemi Covid-19, diyakini akan menopang kinerja bisnis VERN di 2025 sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). “Kami optimistis kinerja operasional maupun kinerja keuangan di tahun ini akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.”
Kondisi demografi Indonesia yang didominasi kelompok Gen Z, milenial dan Gen X menjadi bonus bagi Verona Pictures yang memiliki peran aktif di industri perfilman nasional. Mengacu pada data BPS, dari total penduduk sebanyak 270,2 juta jiwa, jumlah Gen Z mencapai 27,94%, milenial sebesar 25,87% dan Gen X sebanyak 21,88%.
VERN tetap konsisten mengembangkan bisnis di bidang sinetron, film televisi dan film bioskop. Eksistensi televisi terestrial dinilai tetap berperan penting bagi masyarakat untuk mendapatkan hiburan, kendati pada akhir 2022 pemerintah menerapkan digitalisasi siaran televisi terestrial secara nasional. Namun berdasarkan laporan Nielsen Indonesia, jumlah penonton televisi terestrial mulai berangsur pulih untuk kembali menuju kondisi sebelum penerapan digitalisasi.
Salah satu program unggulan di stasiun televisi terestrial di Indonesia adalah sinetron, yang selama dua dekade terakhir berada di peringkat teratas penayangan prime time di berbagai stasiun televisi. Bahkan, selama ini stasiun televisi RCTI, SCTV, MNC TV, ANTV dan Indosiar mengandalkan sinetron sebagai program utama penghasil pendapatan.
Perkembangan pesat industri teknologi informasi (TI) berbasis internet juga dinilai menjadi aspek penting bagi percepatan pertumbuhan dan ekspansi VERN. Apabila mengacu pada data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia sudah melampaui 221 juta jiwa, dengan tingkat penetrasi internet pada awal 2024 sebesar 79,5% dari jumlah penduduk.
“Perkembangan teknologi berbasis internet tersebut akan semakin membuka peluang besar bagi pertumbuhan bisnis PT Verona Indah Pictures Tbk.,” kata Titin Suryani. ***
Related News

Fortune Southeast Asia 500, BRI Institusi Keuangan No.1 di Indonesia

WIKA Beton (WTON) Dapat Restu Tambah Lini Usaha Baru

Multi Hanna Kreasindo (MHKI) Tebar Dividen 25 Persen dari Laba 2024

Pengendali HILL Lego 43,5 Juta Saham, Ada Apa?

KAQI Tak Setujui Dividen, Dana IPO Mengendap Rp17,5M

Medco Energi (MEDC) Akuisisi Hak Partisipasi Repsol USD425 Juta