EmitenNews.com - PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) mengumumkan tidak membagikan dividen tunai. Laba bersih 2018 yang besarnya Rp24,9 milar sebagai laba ditahan perseroan. Para pemegang saham lebih menyetujui laba bersih 2018 sebesar Rp24,9 milar sebagai laba ditahan perseroan. Demikian hasil RUPT perseroan pada Jumat (28/6/2019) kata manajemen CASS dalam keterbukaan informasi di BEI, Selasa (2/7/2019). PT Cardig Aero Services Tbk (dahulu PT Cardig Air Services) (CASS) didirikan tanggal 16 Juli 2009 dan mulai beroperasi secara komersil tahun 2010. CASS tergabung dalam kelompok usaha Cardig Group. Pemegang saham yang memiliki 5 persen atau lebih saham Cardig Aero Services Tbk, antara lain: PT Cardig Asset Management (pengendali) (25,79%), SATS Investment (II) Pte Ltd (21,65%), Cemerlang Pte Ltd (20,00%), PT Dinamika Raya Swarna (9,34%) dan PT Rizki Bukit Abadi (8,22%). Saham publik sebesar 15%. Ruang lingkup kegiatan bisnis Perusahaan, meliputi bidang perdagangan, keagenan, perwakilan, jasa, angkutan, dan industri. Kegiatan utama CASS bersama anak usahanya saat ini adalah menyediakan berbagai jasa layanan untuk penerbangan, seperti jasa pergudangan, jasa penunjang penerbangan, jasa katering, jasa perbengkelan penerbangan dan jasa manajemen fasilitas. CASS memiliki anak usaha yang pernah tercatat di Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia), yakni Jasa Angkasa Semesta Tbk (JASS), di delisting tahun 2009 karena sahamnya tidak beredar di masyarakat (komposisi pemegang saham JASS tahun 2008: PT Cardig International (50,09%), Singapore Airport Terminal Services Limited (49,80%) dan Karyawan JASS (0,11%)). Cardig Aero Services mengakuisisi 50,10% saham JASS dari PT Cardig International pada tanggal 26 April 2010.
Related News
Efek BI Rate ke Saham: Sektor Apa yang Bakal Cuan di Tahun 2026?
BI Rate 4,75 Persen: Strategi atau Sinyal Badai Pasar Saham 2026?
Prospek SUPA: PBV Menarik, Tapi Siapkah Hadapi Risiko NPL UMKM 2026?
Flywheel Superbank: Akankah AI dan Ekosistem Grab Jadi Moat Abadi?
Fundamental: Evolusi Ekosistem Grab-Emtek jadi Turnaround Superbank!
IPO SUPA dan Ledakan ARA: Standar Baru Ecosystem Banking Kah?





