PTBA Habiskan Dana Eksplorasi Rp21,6M di Tanjung Enim, Cek Detailnya

Kegiatan di tambang batu bara milik PTBA
EmitenNews.com - Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyampaikan aktivitas eksplorasi di periode Triwulan IV (Oktober-Desember 2024) di tahun 2024 yang dilakukan oleh internal PTBA dengan pihak ketiga (kontraktor jasa pertambangan).
Niko Chandra Corporate Secretary PTBA dalam keterangan tertulisnya Rabu (8/1) menuturkan kegiatan eksplorasi di Tanjung Enim dengan metode Coring dan Open Hole dan Logging Geofisika yang dilakukan oleh PTBA dan Sucofindo dengan menghasilkan biaya sebesar Rp21,69 miliar di area Air Laya dan Banko Tengah B.
Eksplorasi tersebut menghasilkan 59 titik bor, 11.204 meter Infill drilling tambang aktif dan pengeboran untuk memperluas coverage area eksplorasi dan 54 titik 10.658 meter
Selanjutnya Pengambilan sampel batubara & batuan dengan menghasilkan 1.707 contoan batubara untuk analisis kualitas 299 contoan intibor untuk uji keasaman batuan 565 contoan untuk uji mekanika batuan.
Sementara itu untuk Monitoring ToCBoC Front Tambang di Muara Tiga Besar, Air Laya, Banko Barat, Banko Tengah A & Banko Tengah B dengan kegiatan lain-lain terkait eksplorasi dan biaya umum (pengelolaan database, lisensi software dll).
Adapun kegiatan eksplorasi yang dilakukan pada area pertambangan PT Internasional Prima Coal yang merupakan anak usaha PTBA melalui PT Prasetya Abdi Perkasa dilakukan dengan metode Coring dan open hole menghasilkan 34 titik bor, 2.248 meter (579 meter coring dan 1.669 meter open hole) menghabiskan biauwa sebesar Rp2,4 miliar.
Nico menambahkan kegiatan eksplorasi di tanjung Enim akan berlanjut di tahun 2025 sementara itu eksplorasi di area IPC melakukan Updating model geologi dan penyusunan laporan kajian geoteknik.
Related News

Bantuan BRI Peduli Untuk Peternak di Desa BRILiaN Sukalaksana Garut

Private Placement 4,21 Miliar Lembar, Simak Ini Tujuan IPTV

Berbalik Drop 295 Persen, SDMU Kuartal I-2025 Defisit Rp93,58 Miliar

BTS Gulung Jutaan Helai, Saham BCIP Melaju Kencang

IDEA Tabur Sisa Dividen Rp0,5 per Lembar, Intip Jadwalnya

Rugi Bengkak 458 Persen, ARTI Kuartal I-2025 Defisit Rp1,99 Triliun