EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, Selasa (9/7) menghadiri Rapat Paripurna DPR RI dengan agenda Laporan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Mengenai Hasil Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2025.


Laporan yang disampaikan oleh Wakil Ketua Banggar, Cucun Ahmad Syamsurijal, merupakan hasil dari kesepakatan 4 Panitia Kerja (Panja), yaitu: Panja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan RAPBN TA 2025, Panja RKP dan prioritas Anggaran RAPBN TA 2025, Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat RAPBN TA 2025, dan Panja Kebijakan Transfer ke Daerah RAPBN TA 2025.


“Kebijakan fiskal tahun 2025 ditempuh tetap ekspansif, terarah, dan terukur untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal jangka menengah dan panjang”, ujar Cucun.


Adapun tema RKP Tahun 2025 adalah “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”, dengan target sasaran dan indikator pembangunan Tahun 2025 sebagai berikut: Pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6%, rasio gini 0,379-0,382, tingkat pengangguran terbuka (TPT) 4,5-5,0%, indeks modal manusia (IMM) 0,56%, tingkat kemiskinan 7,0-8,0%, tingkat kemiskinan ekstrem 0%, penurunan intensitas emisi gas rumah kaca 38,6%, nilai tukar petani (NTP) 115-120, dan nilai tukar nelayan (NTN) 105-108.


Selain itu, kisaran asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2025 yaitu pertumbuhan ekonomi 5,1-5,5%, laju inflasi 1,5-3,5%, nilai tukar Rupiah Rp15.300-RP15.900, tingkat suku bunga SBN 10 tahun 6,9-7,2%, harga minyak mentah Indonesia 75-85 USD/Barel, lifting minyak bumi 580-605 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1.003-1.047 ribu barel setara minyak per hari.(*)