EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi bergerak mix dengan kecenderungan melemah. Itu menilik potensi bursa regional menyusuri zona merah, dan masih dibayangi sentimen eksternal. 


Namun, kalau aksi beli investor asing pada saham dengan kapitalisasi besar masih berlanjut akan mewarnai Indeks. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 7.140, dan resisten 7.220,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Kamis (1/9).


Secara teknikal, indeks kembali diperdagangkan di atas MA5, namun masih akan menguji resistance 7.220. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain JKON, Astra International (ASII), Samudera Indonesia (SMDR), Alfamart (AMRT), Buana Finance (BFIN), Chandra Asri (TPIA), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).


Kemarin Indeks surplus 0,27 persen menjadi 7.179. Beberapa sektor pendorong indeks antara lain sektor keuangan  naik 1,59 persen, Kesehatan tumbuh 0,76 persen, dan transportasi dan logistik menguat 0,48 persen. Investor asing membukukan net buy Rp671 miliar. Saham paling banyak dibeli investor mancanegara yaitu BBCA, BBNI, dan BMRI.


Sementara itu, mayoritas bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street menyusuri zona merah 4 hari beruntun. Koreksi didorong kekhawatiran The Fed soal pengetatan kebijakan moneter untuk menekan inflasi di tengah pelemahan ekonomi. 


Pagi ini, bursa Asia meniti zona merah. Indeks Nikkei 225 minus 1,35 persen, dan Indeks Kospi melemah 1,70 persen. Korea Selatan merilis Gross Domestic Product (GDP) kuartal II 2022 mengalami tekanan, dan neraca dagang kembali defisit. Jepang merevisi Manufacturing PMI terbitan Jibun Bank masih mengalami ekspansi. (*)